Adverse selection risk adalah risiko akibat adanya informasi asimetri, yakni satu pihak memiliki informasi yang lebih baik daripada pihak lain yang terlibat dalam sebuah transaksi.
Ambil contoh dalam kasus jual beli. Dalam kasus tertentu, penjual memiliki informasi yang tidak dimiliki pembeli tentang aspek kualitas produk. Jika ternyata kualitas produk jelek, risikonya adalah pembeli membayar harga yang lebih mahal.
Dalam kasus jual-beli tersebut, risiko tidak selalu ditanggung oleh pembeli. Adakalanya, itu ditanggung penjual. Misalnya, seseorang memiliki barang seni bernilai sangat tinggi. Namun, karena tidak memiliki pengetahuan tentang seni, dia menganggap barang tersebut biasa saja. Kemudian, datang seorang kolektor barang seni menawarnya dengan harga yang menurut penjual cukup tinggi.
Padahal, harga pasar barang tersebut masih jauh lebih tinggi daripada yang ditawarkan kolektor tersebut. Dalam hal ini, penjual menanggung risiko bahwa barang miliknya dihargai jauh dibawah yang seharusnya. Alasannya karena penjual tidak memiliki informasi tentang barang seni maupun harga pasar.