
Dalam pemasaran, AIDA adalah singkatan dari Attention, Interest, Desire, Action atau jika diterjemahkan, secara berturut-turut: Perhatian, Minat, Keinginan, Tindakan. Ini adalah model yang menunjukkan tahapan komunikasi atau urutan proses pembelian yang efektif.
Komponen
AIDA menyajikan hirarki efek komunikasi yang sering dianggap sebagai pedoman yang berguna dalam membuat iklan atau melakukan penjualan. Pelanggan potensial harus dimulai dari:
- Menciptakan perhatian
- Menghasilkan ketertarikan
- Mengembangkan keinginan
- Memulai tindakan (yaitu melakukan pembelian ataukah tidak).
Jika penjual berhasil mendapatkan perhatian konsumen, maka tahap berikutnya adalah merangsang minat pada produk. Misalnya, fitur atau manfaat khusus apa yang produk miliki? Kebutuhan khusus apa yang harus diatasi? Bagaimana mungkin itu memenuhi salah satu kebutuhan dan keinginan yang dimiliki konsumen? Selama tahap ini, konsumen mengembangkan reaksi terhadap produk, bisa saja menguntungkan atau tidak menguntungkan.
Jika tanggapan konsumen menguntungkan dan iklan itu berhasil membangkitkan minat, kemudian mencoba menciptakan keinginan konsumen untuk membeli. Hal ini dilakukan dengan menghubungkan manfaat produk dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Ini sering menjadi aspek desain periklanan yang paling sulit. Iklan harus dapat menggambarkan produk dengan cara menarik agar membujuk konsumen untuk membeli.
Dalam tahap terakhir, iklan harus menunjukkan kepada konsumen bahwa ada produk yang tersedia yang akan memuaskan kebutuhan mereka. Selain itu, iklan harus meyakinkan konsumen bahwa produk dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan cara membelinya. Ini mengarah pada tahap akhir, tindakan, di mana konsumen benar-benar bangkit, keluar, aktif mencari produk, dan membelinya.