Hambatan keluar merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi persaingan dan profitabilitas dalam sebuah industri. Ketika hambatan keluar tinggi, industri dapat mengalami kelebihan kapasitas karena perusahaan tidak dapat keluar, terutama ketika permintaan stagnan atau turun. Tentu, perusahaan yang kalah dalam persaingan dan tidak dapat keluar akan menggunakan taktik ekstrem untuk mempertahankan atau memperbaiki operasi mereka. Sebagai hasilnya, rivalitas seringkali mengarah pada persaingan harga, yang mana dapat menyebabkan profitabilitas seluruh industri terus-menerus tertekan.
Tekanan akan menjadi semakin kuat ketika pada saat yang sama hambatan masuk industri juga rendah. Ketika permintaan industri masih solid, beberapa pesaing potensial tertarik untuk masuk industri. Hal ini mengintensifkan persaingan. Namun, ketika permintaan mulai turun dan pemain tidak dapat keluar dari industri, tekanan persaingan akan lebih parah daripada ketika hambatan masuk tinggi.
Sebaliknya, sebuah industri dengan hambatan keluar rendah lebih menarik karena memungkinkan perusahaan yang berkinerja buruk untuk keluar lebih mudah. Pintu keluar tersebut mengurangi tekanan kompetitif pada perusahaan yang tersisa karena kelebihan kapasitas dihilangkan.