Peningkatan pasokan uang berarti likuiditas semakin melimpah. Ini biasanya mendorong suku bunga turun. Penurunan suku bunga pada gilirannya menghasilkan lebih banyak pinjaman, baik investasi maupun konsumsi.
Bagi bisnis, suku bunga rendah berarti investasi modal menjadi lebih murah. Begitu juga, bagi konsumen, pinjaman lebih murah memfasilitasi mereka untuk meningkatkan konsumsi barang dan jasa, terutama untuk produk-produk tahan lama seperti mobil.
Bisnis merespons peningkatan pengeluaran konsumen dengan memesan lebih banyak bahan baku dan meningkatkan produksi. Meningkatnya aktivitas bisnis meningkatkan permintaan akan tenaga kerja. Mereka juga mulai membelanjakan uang untuk membeli barang modal demi memenuhi kebutuhan peningkatan kapasitas produksi.
Hasilnya, peningkatan jumlah uang beredar akan mengarah pada pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Ketika permintaan meningkat lebih kuat dibandingkan dengan penawaran, ini akan memacu inflasi dalam perekonomian.