
Bank dapat mengubah rasio cadangan wajib untuk melaksanakan [[kebijakan moneter]]. Ini adalah porsi simpanan yang harus mereka simpan, baik dalam neraca mereka atau disimpan di bank sentral.
Ketika bank sentral menaikkan [[rasio cadangan wajib]], ini berarti semakin sedikit porsi simpanan pihak ketiga yang dapat mereka pinjamkan sebagai kredit. Akibatnya, jumlah uang dalam perekonomian menyusut. Kebijakan ini dinamakan kebijakan kontraksioner dan biasanya dilakukan untuk memoderasi laju inflasi.
Sebaliknya, ketika rasio cadangan wajib turun, pertumbuhan jumlah uang beredar semakin cepat. Bank memiliki lebih banyak dana untuk dipinjamkan.
Karena likuiditas melimpah, suku bunga pinjaman biasanya akan turun dan mendorong permintaan kredit. Peningkatan kredit akan mendorong jumlah uang beredar melalui efek pengganda uang. Ini pada akhirnya meningkatkan aktivitas perekonomian.