
Kapitalisme sering dianggap sebagai sistem ekonomi. Di sini, sektor swasta memiliki dan mengendalikan properti sesuai dengan kepentingan mereka. Permintaan dan penawaran dengan bebas menetapkan harga di pasar dengan cara yang dapat melayani kepentingan terbaik masyarakat. Ciri utama lainnya dari kapitalisme adalah motif untuk mendapat untung.
Pilar Kapitalisme
Kapitalisme dapat tumbuh karena pilar-pilar berikut ini:
- Hak kepemilikan pribadi. Ini memungkinkan orang memiliki aset berwujud seperti tanah dan rumah dan aset tidak berwujud seperti saham dan obligasi;
- Motif kepentingan diri sendiri. Orang akan bertindak untuk mengejar kepentingannya sendiri, tanpa memperhatikan tekanan eksternal dan koordinasi. Mereka seolah-olah dibimbing oleh “tangan tak terlihat”. Motif kepentingan pribadi inilah yang pada akhirnya dapat mendorong kemakmuran masyarakat.
- Persaingan. Perusahaan bebas untuk masuk dan keluar pasar. Persaingan juga memungkinkan untuk memaksimalkan kesejahteraan sosial, yaitu kesejahteraan bersama produsen dan konsumen.
- Mekanisme pasar adalah satu-satunya jalan untuk menentukan harga. Mekanisme pasar terbentuk melalui interaksi antara pembeli dan penjual, yang pada akhirnya menentukan harga pasar. Harga pasar memberi sinyal bagi alokasi sumber daya, yang secara alami mencari kompensasi tertinggi, tidak hanya untuk barang dan jasa tetapi juga untuk upah.
- Kebebasan untuk memilih berkenaan dengan konsumsi, produksi, dan investasi. Pelanggan yang tidak puas dapat membeli produk yang berbeda, investor dapat mengejar usaha yang lebih menguntungkan, pekerja dapat meninggalkan pekerjaan mereka untuk mengejar upah yang lebih baik.
- Peran pemerintah terbatas. Mereka hadir untuk melindungi hak-hak warga negara dan menjaga lingkungan yang tertib yang memfasilitasi berfungsinya mekanisme pasar.
Pilar-pilar kapitalisme diatas sangatlah berbeda untuk masing-masing sistem ekonomi. Di pasar bebas, pasar beroperasi dengan sedikit atau tanpa regulasi dan campur tangan pemerintah.
Dalam ekonomi campuran, pasar memainkan peran dominan, tetapi beberapa diantaranya diatur oleh pemerintah. Tujuan intervensi pemerintah tersebut diantaranya adalah untuk memperbaiki kegagalan pasar; mempromosikan kesejahteraan sosial; dan untuk alasan lain, seperti pertahanan dan keselamatan publik.