Ada beberapa alasan mendasar mengapa bisnis mempertahankan persediaan dalam operasinya. Pertama, jeda waktu yang ada dalam rantai pasokan, dari pemasok ke pengguna di setiap tahap, mengharuskan perusahaan untuk mempertahankan jumlah persediaan tertentu untuk digunakan dalam lead time ini. Namun, dalam prakteknya, persediaan harus dipertahankan untuk konsumsi selama variasi dalam waktu tunggu. Waktu tunggu itu sendiri dapat diatasi dengan memesan beberapa hari sebelumnya.
Kedua, persediaan muncul karena permintaan bervariasi secara berkala, sedangkan kapasitas produksi tetap. Seringkali, permintaan pasar tidak dapat menyerap semua output yang diproduksi oleh perusahaan yang ada di industri. Hal ini dapat menyebabkan akumulasi stok.
Ketiga, persediaan dipertahankan sebagai buffer untuk memenuhi ketidakpastian dalam permintaan, penawaran, dan pergerakan barang.
Keempat, dalam beberapa situasi, beberapa persediaan memperoleh nilai yang diperlukan ketika disimpan selama beberapa waktu untuk memungkinkannya mencapai standar yang diinginkan untuk konsumsi, atau untuk produksi. Sebagai contoh adalah bir di industri pembuatan bir.