Kurva backward bending menunjukan bahwa setelah titik tertentu, upah yang lebih tinggi dapat menyebabkan penurunan pasokan tenaga kerja. Ini kontras dengan kurva penawaran tradisional, di mana pasokan akan meningkat ketika harga (upah) naik.
IKLAN
Ada sejumlah asumsi yang mendasari kenapa kurva cenderung tertekuk ke belakang sampai tingkat upah tertentu, diantaranya:
- Pekerja memilih apakah mereka akan bekerja dan berapa jam mereka akan bekerja. Pasokan tenaga kerja tergantung pada anggapan bahwa pekerja memilih berapa banyak jumlah waktu mereka akan bekerja. Jika para pekerja memilih untuk tidak bekerja, itu pada dasarnya adalah waktu senggang, yang mana dapat mereka gunakan untuk hal-hal seperti keperluan keluarga atau rekreasi.
- Tidak ada kewajiban kontrak untuk bekerja dalam jumlah jam tertentu. Ini penting karena kontrak menyebabkan jumlah jam kerja tidak dapat dengan mudah diubah, bahkan ketika tingkat upah naik.
- Pekerja adalah agen pemaksimalan utilitas Dalam hal ekonomi, pekerja selalu ingin mencapai jumlah uang atau output paling banyak yang dapat mereka terima.
- Upah yang diterima adalah bentuk upah reservasi, karena pekerja akan memiliki jumlah upah tertentu sehingga mereka mau bekerja dan mengorbankan waktu luang.
- Waktu senggang yang tidak dibayar adalah barang normal. Ini berarti semakin tinggi penghasilan, semakin besar permintaan waktu senggang.
- Pasar tenaga kerja bersifat kompetitif, dan baik perusahaan maupun pekerja adalah pengambil harga.