
Hubungan keagenan terjadi ketika satu pihak (disebut dengan agen) bertindak atas nama dan demi kepentingan pihak lain (dinamakan dengan prinsipal). Contoh yang paling banyak dikutip untuk jenis hubungan ini adalah antara manajer dengan pemegang saham.
Dalam sebuah perusahaan, manajer biasanya memiliki informasi yang lebih baik daripada prinsipal. Mereka juga mungkin dapat bertindak demi kepentingan diri sendiri daripada kepentingan pemegang saham. Akibatnya, ini menimbulkan risiko.
Hubungan keagenan
- Biaya pemantauan (monitoring costs): dikeluarkan oleh prinsipal untuk mengatur perilaku agen.
- Biaya pengikatan (bonding costs): untuk meyakinkan kepala sekolah bahwa dia tidak akan mengambil tindakan yang tidak pantas.
- Kerugian residual (residual loss): yang merupakan kerugian kepada prinsipal karena tindakan oleh agen yang prinsipal tidak akan dilakukan jika dia memiliki informasi agen.
- Biaya komunikasi: untuk menjaga aliran informasi antara prinsipal dan agen.
Secara keseluruhan, biaya agensi dipengaruhi oleh fungsi utilitas masing-masing kepala sekolah dan agen, termasuk sikap risiko mereka, dan sejauh mana asimetri informasi berlaku, dan trade off ada antara biaya pemantauan dan kerugian residual.
Informasi asimetri menghambat pendelegasian yang efektif dengan dua cara:
- Agen dapat menyimpan informasi sebelum kontrak dibuat, yang jika diketahui oleh prinsipal, akan mempengaruhi pilihan yang terakhir. Informasi pribadi seperti itu dapat ditahan oleh agen untuk meningkatkan utilitasnya sendiri dari kontrak.
- Prinsipal tidak dapat secara akurat mengamati tindakan agen, baik karena ini sulit dibedakan dari faktor lingkungan, atau karena agen itu lagi menahan informasi.
Dua kasus kesulitan pra dan pasca kontrak tersebut masing-masing dikenal sebagai adverse selection dan moral hazard.