Intensitas persaingan meningkat ketika masing-masing perusahaan berjuang untuk mendapatkan pangsa pasar dari satu sama lain. Persaingan tersebut dapat mengambil beberapa dimensi, diantaranya persaingan harga, desain produk, belanja iklan dan promosi, upaya penjualan langsung, dan layanan serta dukungan purna jual.
Persaingan yang ketat menyiratkan harga yang lebih rendah atau lebih banyak biaya untuk strategi non-harga. Karena persaingan yang ketat menurunkan harga dan menaikkan biaya, hal itu menekan profitabilitas dari suatu industri.
Sebaliknya, jika persaingan tidak terlalu ketat, perusahaan mungkin memiliki kesempatan untuk menaikkan harga atau mengurangi pengeluaran, yang mana mengarah pada tingkat keuntungan industri yang lebih tinggi.
Empat faktor memiliki dampak besar pada intensitas persaingan diantara perusahaan-perusahaan yang ada dalam suatu industri: struktur pasar, kondisi permintaan, kondisi biaya, dan tingginya hambatan keluar di industri.
Struktur pasar terkait dengan jumlah perusahaan dalam suatu industri. Monopoli dicirikan dengan tidak adanya persaingan karena hanya ada satu perusahaan. Sebaliknya, intensitas persaingan semakin ketat jika pasar mengarah pada persaingan sempurna.
Selanjutnya, intensitas persaingan semakin meningkat ketika permintaan menurun dan memiliki biaya tetap yang tinggi. Masing-masing perusahaan akan berusaha merebut pangsa pasar demi meraih penjualan yang lebih baik.
Begitu juga, ketika perusahaan terkunci dalam industri karena biaya keluar industri terlalu besar, perusahaan berusaha untuk beroperasi secara untung, yang mana mengintensifkan persaingan diantara mereka.