Kompleksitas akuisisi seringkali muncul paska pengambilalihan. Untuk menciptakan nilai dan meminimalisir risiko, pengakuisisi harus dapat menjawab pertanyaan penting: “Bagaimana mengintegrasikan perusahaan target?”
Tingkat integrasi dan keberhasilan akan menentukan tingkat interdependensi strategis antara pengakuisisi dan perusahaan target. Juga, manajemen perlu untuk mempertahankan otonomi perusahaan yang diakuisisi untuk mempertahankan karakter dan budayanya yang khas.
Para ahli kemudian mengembangkan model untuk menggambarkan jenis-jenis integrasi. Salah satunya adalah dengan menggunakan dua faktor: saling ketergantungan strategis dan kebutuhan akan otonomi organisasi.
Saling ketergantungan strategis berkaitan dengan penciptaan nilai dari berbagi sumber daya, dari transfer keterampilan fungsional atau keterampilan manajemen dan dari manfaat kombinasi. Perlunya otonomi organisasi menggambarkan alasan bahwa dua perusahaan mungkin memiliki karakteristik dan budaya yang saling berkebalikan atau sama.
Dari dua faktor tersebut, para ahli kemudian merumuskan ada empat tipe integrasi dalam sebuah akuisisi. Mereka adalah:
- Konsolidasi penuh terhadap operasi, organisasi, dan budaya kedua perusahaan sehingga tidak ada garis batas. Dengan kata lain, pengakuisisi sepenuhnya menyerap perusahaan target. Ini dikenal juga dengan istilah penyerapan (absoprtion).
- Konsolidasi parsial atau simbiosis di mana otonomi perusahaan yang diakuisisi dipertahankan sementara kemampuan strategis dipertukarkan. Dalam hal ini, pengakuisisi memutuskan di mana integrasi diperlukan untuk mencapai tujuan akuisisi.
- Holding, di mana pengakuisisi hanya mempertahankan kepemilikan perusahaan target, tetapi tidak mengintegrasikan perusahaan target.
- Otonomi penuh atau pelestarian (preservation) dari perusahaan yang diakuisisi, yang menjadi anak perusahaan yang berdiri sendiri. Di sini, pengakuisisi membiarkan perusahaan target mengelola operasinya secara mandiri. Namun demikian, integrasi pelaporan keuangan dan proses keuangan mungkin masuk akan diperlukan.