Peningkatan aset lancar adalah penggunaan kas, sebaliknya penurunan aset lancar adalah sumber kas. Jadi, perubahan dalam saldo aset lancar dan kas berhubungan negatif.
Mari kita ambil contoh persediaan. Ketika tingkat persediaan meningkat dari tahun sebelumnya, lebih banyak likuiditas perusahaan terikat dalam persediaan. Misalnya, untuk barang jadi, ini berarti perusahaan belum dapat menjual barang tersebut. Sebaliknya, jika tingkat persediaan menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya, lebih sedikit dari kas perusahaan terikat dalam persediaan. Untuk barang jadi, persediaan lebih sedikit mengindikasikan bahwa perusahaan menjual lebih banyak barang.
Sementara itu, peningkatan [[liabilitas lancar]] adalah sumber uang tunai, sedangkan penurunan liabilitas lancar adalah penggunaan uang tunai. Dengan kata lain, perubahan saldo liabilitas dan kas berhubungan positif.
Ambil contoh utang usaha. Jika jumlah total utang usaha perusahaan meningkat sepanjang tahun, itu menyiratkan bahwa perusahaan telah meminjam lebih banyak uang. Ini merupakan sumber uang tunai bagi perusahaan. Sebaliknya, jika jumlah yang dibayarkan kepada kreditur turun selama tahun tersebut, beberapa kreditur telah dibayar kembali, yang merupakan penggunaan uang tunai untuk perusahaan.