Jawabannya adalah tidak. Suku bunga acuan mempengaruhi inflasi secara tidak langsung, melalui apa yang kita sebut sebagai transmisi kebijakan moneter.
Dengan menetapkan suku bunga acuan, bank sentral berharap untuk memiliki pengaruh langsung pada suku bunga pinjaman, ekspektasi inflasi harga aset, dan nilai tukar. Jika dapat mempengaruhi faktor-faktor ini, pada akhirnya, suku bunga dapat mempengaruhi inflasi.
Misalnya, ketika inflasi tinggi, bank sentral akan menaikan suku bunga untuk mencegah perekonomian menjadi panas. Suku bunga domestik yang lebih tinggi, relatif terhadap suku bunga internasional menyebabkan nilai tukar cenderung terapresiasi.
Apresiasi mata uang domestik membuat barang impor lebih murah dan sebaliknya, barang ekspor menjadi lebih mahal. Karena lebih mahal, konsumen di luar negeri mengurangi permintaan terhadap barang domestik. Sebaliknya, karena lebih murah, permintaan barang impor cenderung lebih tinggi. Hasilnya, ekspor bersih turun dan mengurangi permintaan agregat dalam perekonomian.
Permintaan agregat yang lebih rendah pada akhirnya memoderasi laju inflasi di dalam negeri.