Rasio keuangan merepresentasikan hubungan matematis antara satu item dengan item lainnya dalam laporan keuangan. Ada banyak jenis rasio keuangan. Kita dapat mengelompokkannya ke dalam beberapa kategori: likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, kinerja operasi, pemanfaatan aset, dan ukuran pasar.
Meski menggunakan rumus dasar yang mirip, namun hasil perhitungan rasio keuangan antar analis biasanya akan beragam. Ini karena mereka biasanya akan melakukan penyesuaian terhadap item-item yang dimasukkan ke dalam perhitungan, disesuaikan dengan konteks analisis.
Misalnya, untuk rasio pengembalian aset (return on assets), beberapa analis mungkin menggunakan total aset di tahun tersebut. Sedangkan, analis lainnya menggunakan rata-rata total aset tahun tersebut dengan tahun sebelumnya.
Oleh karena itu, meskipun perhitungan rasio adalah operasi aritmatika dasar, namun penyesuaian dan interpretasi analitiknya lebih kompleks.
Rasio keuangan dapat memberikan kita petunjuk atas kondisi keuangan perusahaan. Agar menjadi bermakna, kita harus membandingkan rasio keuangan untuk tahun tertentu dengan:
- Rasio yang sama di tahun-tahun sebelumnya untuk memeriksa tren
- Rata-rata industri atau perusahaan pembanding untuk mengevaluasi apakah kinerja perusahaan relatif lebih baik
- Data non-keuangan seperti data industri, ekonomi dan data operasional. Bagaimanapun, kinerja keuangan akan terkait erat dengan strategi perusahaan dan cara manajemen mengoperasikan bisnis.