Bagian lancar dari liabilitas jangka panjang adalah bagian dari liabilitas tidak lancar yang diharapkan akan dibayarkan dalam waktu satu tahun dari tanggal neraca atau dalam satu siklus operasi. Akun ini disajikan dalam neraca sebagai liabilitas lancar.
Contohnya adalah obligasi yang jatuh tempo kurang dari satu tahun atau pokok dan bunga dari pinjaman yang harus dibayar dalam satu tahun. Misalnya, perusahaan baru saja meminjam Rp100 juta dan Rp20 juta jatuh tempo dan harus dilunasi pada tahun berjalan. Maka perusahaan mencatat Rp80 juta sebagai utang jangka panjang dan 20 sebagai bagian lancar dari utang jangka panjang.
Akun ini penting untuk melihat apakah perusahaan memiliki cukup likuiditas untuk membayar porsi utang yang jatuh tempo tersebut. Kita perlu membandingkan jumlah ini dengan kas dan setara kas perusahaan saat ini untuk mengukur apakah perusahaan benar-benar dapat melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo. Perusahaan yang memiliki porsi lancar dari utang jangka panjang dan posisi kas yang relatif kecil memiliki risiko gagal bayar yang lebih tinggi, atau tidak membayar kembali utangnya tepat waktu. Akibatnya, pemberi pinjaman dapat memutuskan untuk tidak menawarkan kredit lebih banyak kepada perusahaan.