
Balloon payment adalah pembayaran ekstra besar yang mungkin dibebankan pada akhir pinjaman atau sewa. Misalnya, kreditur meminta pembayaran bulanan yang sama sebesar Rp500.000, di mana sebagian besar pembayaran adalah komponen bunga. Pada akhir pinjaman, pembayaran yang harus dilakukan adalah sebesar Rp1.000.000.
Balloon payment lebih umum dalam kredit komersial daripada kredit konsumen. Alasannya, peminjam biasanya tidak dapat melakukan pembayaran akhir yang sangat besar pada saat jatuh tempo.
Pinjaman balloon mungkin memiliki struktur bunga tetap dan fleksibel. Dengan melampirkan pembayaran balon ke pinjaman, peminjam dapat mengurangi pembayaran bunga yang dilakukan secara bulanan. Ini hanya dapat dimungkinkan karena seluruh pinjaman tidak diamortisasi.
Kelebihan dan kekurangan ballon payment
Keuntungan dari balloon payment adalah memiliki pembayaran awal yang lebih rendah. Mereka ideal untuk perusahaan atau peminjam yang mungkin menghadapi kesulitan likuiditas dalam jangka pendek.
Namun, pembayaran ballon bisa menjadi masalah besar, terutama di pasar properti yang lesu. Ketika harga rumah turun, peminjam kemungkinan besar tidak dapat menjual rumah mereka sebanyak yang mereka perkirakan sebelumnya. Akibatnya, mereka tidak dapat melunasi pinjaman.
Peminjam sering tidak punya pilihan selain gagal bayar ketika dihadapkan dengan pembayaran yang signifikan yang mana mereka tidak mampu tutup dengan pendapatan yang ada.