PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Kode: BBRI) adalah bank komersial tertua di Indonesia. BRI fokus pada penyediaan dan menyesuaikan layanan perbankan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah. Perusahaan ini menekankan pengintegrasian teknologi keuangan ke dalam berbagai platform untuk menciptakan kemudahan akses bagi basis pelanggannya. Layanan bisnis intinya meliputi pengumpulan simpanan pelanggan, pencairan pinjaman, penerbitan surat hutang dan perjanjian pinjaman, dan jaminan aset. Produk pinjamannya meliputi pinjaman modal kerja untuk pelanggan korporat dan komersial, dan hipotek untuk pelanggan konsumen.
2018
Pengambilalihan Sarana NTT Ventura sebesar 97% kepemilikan senilai Rp3,1 miliar.
Pengambilalihan Danareksa Sekuritas sebesar 67% kepemilikan senilai Rp447 miliar.
Penyertaan minoritas pada Danareksa Investment Management sebesar 35% kepemilikan senilai Rp372 miliar.
Dalam rangka meningkatkan layanan kepada nasabah Bank BRI meluncurkan Artificial Intelligence bernama Sabrina sebagai BRI New Assistance yang memudahkan nasabah untuk mendapatkan informasi mengenai Bank BRI.
Bank BRI mendorong UMKM Go Digital dengan meluncurkan Indonesia Mall bekerjasama dengan startup-startup market place sehingga memberikan kesempatan kepada UMKM untuk menjual produknya dengan pasar yang lebih luas.
BRI telah melakukan penyertaan pada 3 bisnis baru, yaitu 2 (dua) tambahan perusahaan anak, PT BRI Ventura Investama (BRI Venture) dan PT Danareksa Sekuritas (DS), serta penyertaan pada PT Danareksa Investment Management (DIM). Atas penyertaan yang telah dilakukan oleh BRI, maka jumlah Perusahaan Anak yang dimiliki oleh BRI Group menjadi 7 (tujuh) Perusahaan Anak yaitu Syariah (BRI Syariah), Bank Konvensional (BRI Agro), Remittance (BRI Remittance), Asuransi (BRI Life), Multifinance (BRI Finance), Modal Ventura (BRI Ventures) dan Sekuritas (Danareksa Sekuritas).
BRI juga meresmikan BRI Institute sebagai salah satu wujud nyata Bank BRI dalam Membangun Kapasitas Nasional atau National Capacity Building di segmen UMKM
2017
Pada tanggal 14 Maret 2017 BRI membuka Unit Kerja Luar Negeri di Timor Leste
Pada tanggal 24 Februari 2017 BRI resmi meluncurkan Teras BRI Kapal Bahtera Seva II dan Teras BRI Kapal Bahtera Seva III untuk menjangkau masyarakat pesisir di kepulauan Labuan Bajo dan Halmahera
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 18 Oktober 2017 telah menyetujui pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari semula Rp 250,- (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham menjadi Rp 50,- (lima puluh Rupiah) per saham (Rasio 1:5) dan mulai diperdagangkan pada perayaan 14 Tahun Saham BRI melantai dibursa yakni tanggal 10 November 2017.
2016
Tanggal 18 Juni 2016, pukul 18.38 Waktu Kourou, Guyanan Prancis, satelit milik BRI, BRIsat meluncur dengan sukses. BRIsat menjadi infrastruktur penunjang layanan digital Bank BRI.
BRI Mengakuisisi BTMU Finance yang bergerak di bidang multifinance. BTMU Finance berubah nama menjadi BRI Finance.
Meluncurkan layanan fulldigital branch di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta dan juga program digitalisasi untuk UMKM seperti e-Pasar, Teras BRI Digital. 1 Juta Domain Gratis Untuk UMKM dan Rumah Kreatif BUMN.
2015
Pada tahun 2015 BRI membuka Unit Kerja Luar Negeri di Singapura serta mengakuisisi PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera (Bringin Life)
Pada tanggal 4 Agustus 2015 BRI resmi meluncurkan Teras BRI Kapal untuk menjangkau masyarakat pesisir kepulauan yang selama ini belum dapat menikmati layanan perbankan.
BRI juga meresmikan BRI Corporate University sebagai sarana penunjang yang komprehensif bagi pendidikan pekerja.
2014
Jaringan ATM BRI terus bertumbuh mencapai 20.792 unit ATM dan EDC menembus angka 131.204 unit, merupakan jaringan ATM dan EDC terbesar di Indonesia.
BRI telah melakukan penandatanganan Kontrak Pengadaan Satelit dan Peluncuran Satelit BRI (BRIsat) dengan Space System/ Loral (SSL) dan Arianespace pada tanggal 28 April 2014.
2013 BRI Hybrid Banking merupakan layanan selfservice banking yang pertama di Indonesia.
2013
BRI Hybrid Banking merupakan layanan self- service banking yang pertama di Indonesia.
Jaringan ATM BRI mencapai 18.292 unit, merupakan jaringan ATM terbesar di Indonesia.
Tanggal 28 Maret 2013 menerbitkan Global Bond senilai USD 500.000.000 (tenor 5 tahun) di Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST) dengan tingkat bunga tetap 2,95% per tahun. Kupon dan yield Global bond BRI tersebut merupakan salah satu yang terendah di antara semua obligasi dalam mata uang Dollar Amerika yang pernah diterbitkan oleh perusahaan Indonesia di pasar obligasi internasional dan tercatat terdapat kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 5,3 kali selama masa penawaran
2012
Tanggal 12 Desember 2012, Bank BRI memperoleh Sertifikasi ISO 9001:2008 (Quality Management System) dalam bidang “Provision of Payment System by RTGS, Clearing and Remittance”.
2011
Tanggal 11 Januari 2011, melaksanakan pemecahan nilai nominal saham dengan perbandingan 1: 2.
Tanggal 3 Maret 2011, penandatanganan Akta Akuisisi saham PT Bank Agroniaga Tbk. antara BRI dengan Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun).
Tanggal 16 Desember 2011, penandatanganan Instrument of Transfer dan Bought and Sold Notes antara BRI dengan PT Asuransi Jiwa BRIngin Jiwa Sejahtera atas saham BRIngin Remittance Co. Ltd. (Hong Kong).
2009
Interkoneksi real time online seluruh jaringan kerja yang pada saat itu berjumlah 6.480 unit kerja.
2007
BRI melakukan akuisisi Bank Jasa Artha yang kemudian dikonversi menjadi PT Bank BRISyariah.
2003
Tanggal 10 November 2003, BRI menjadi Perseroan Terbuka melalui pencatatan saham perdana di Bursa Efek Jakarta (kini Bursa Efek Indonesia/BEI) dengan ticker “BBRI”. Kini saham BRI tergabung dalam indeks saham LQ-45 dan menjadi salah satu saham unggulan (blue chip) di BEI.
1992
Sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 21 Tahun 1992, terjadi perubahan status badan hukum BRI menjadi perusahaan perseroan (Persero).
1984
Setelah dihentikannya program Bimas oleh Pemerintah, BRI mulai mengelola bisnis mikro secara komersial yang disalurkan melalui BRI Unit.
1969
BRI ditunjuk Pemerintah sebagai satu-satunya bank yang bertugas menyalurkan kredit program Bimbingan Masal (Bimas) dan mulai dibentuknya BRI Unit
1968
Sesuai UndangUndang No. 21 Tahun 1968, Pemerintah kembali menetapkan nama Bank Rakyat Indonesia dengan status sebagai bank
1960
Pemerintah mengubah nama BRI menjadi Bank Koperasi Tani Nelayan (BKTN)
1946
Pada tanggal 22 Februari 1946, Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946, mengubah nama Syomin Ginko menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai bank pemerintah yang menjadi ujung tombak dalam mendukung pembangunan perekonomian.
1895
Raden Aria Wiriatmaja pada tanggal 16 Desember 1895, mendirikan De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden, sebuah badan pengelola dana masjid di Purwokerto yang bertugas mengelola dan menyalurkan dana kepada masyarakat dengan skema yang sederhana. Lembaga ini sempat mengalami beberapa kali perubahan nama, yakni Hulp en Spaarbank der Inlandshe Bestuurs Ambtenareen (1895), De Poerwokertosche Hulp Spaaren Landbouw Credietbank atau Volksbank dan kembali mengalami perubahan nama menjadi Centrale Kas Voor Volkscredietwezen Algemene (1912). Tahun 1934 berubah menjadi Algemene Volkscredietbank (AVB), hingga pada masa pendudukan Jepang, AVB berganti nama menjadi Syomin Ginko (1942-1945).