Kepemimpinan baik hati atau yang dikenal dengan istilah benevolent leadership merujuk pada gaya kepemimpinan otoriter, tetapi faktor negatif digantikan dengan penghargaan positif sebagai faktor pendorong utama.
Gaya kepemimpinan ini biasanya akan memiliki lebih banyak komunikasi dan kerja tim daripada [[kepemimpinan eksploitatif]], namun masih cenderung kaku dibandingkan dengan [[kepemimpinan konsultatif]] ataupun [[kepemimpinan partisipatif]].
Ciri lainnya adalah pemimpin memotivasi dengan hadiah dan beberapa hukuman. Ini memungkinkan atasan mengumpulkan beberapa ide dan pendapat dari karyawan. Dalam kasus tertentu, mungkin ada delegasi pengambilan keputusan tetapi dengan kontrol kebijakan yang ketat.
