Biaya peralihan (switching costs) adalah biaya yang harus ditanggung konsumen untuk beralih ke produk alternatif. Semakin besar biaya peralihan yang terlibat, semakin besar perusahaan mempertahankan penjualan dan menopang keunggulan kompetitif perusahaan. Selain itu, biaya peralihan yang tinggi juga membentuk hambatan masuk bagi pendatang baru.
Biaya pengalihan dapat mencakup biaya pelatihan ulang karyawan, desain ulang produk, biaya peralatan tambahan baru, kebutuhan akan bantuan teknis sebagai akibat dari ketergantungan pada bantuan teknik penjual, biaya dan waktu dalam pengujian atau kualifikasi sumber baru, atau bahkan biaya psikis untuk memutuskan hubungan. Jika biaya peralihan ini tinggi, maka produk alternatif harus menawarkan peningkatan besar dalam biaya atau kinerja agar pembeli mau beralih.
Misalnya, seorang pelanggan selama ini menggunakan sistem operasi Windows Microsoft dan memiliki pustaka aplikasi perangkat lunak dan file dokumen yang terkait, maka mahal bagi orang itu untuk beralih ke sistem operasi komputer lain. Untuk melakukan perubahan, orang ini perlu membeli seperangkat aplikasi perangkat lunak baru dan mengkonversi semua file dokumen yang ada ke format sistem yang baru. Dihadapkan dengan pengeluaran uang dan waktu seperti itu, kebanyakan orang tidak mau melakukan peralihan kecuali sistem operasi yang bersaing menawarkan lompatan besar dalam kinerja. Dengan demikian, semakin tinggi biaya peralihan, semakin tinggi penghalang untuk masuk bagi perusahaan yang mencoba untuk mempromosikan sistem operasi komputer baru
Biaya Peralihan
