Apa itu: Brain drain mengacu pada emigrasi individu yang sangat terampil dan terlatih dari negara berkembang ke negara maju. Jika itu terjadi dalam skala besar, itu akan menguras talenta yang tersedia di negara asal.
Brain drain dapat membahayakan ekonomi negara asal. Ambil contoh sederhana. Banyak arsitek pindah dari Indonesia ke Amerika Serikat untuk mengejar karir. Ketika pemerintah gencar membangun infrastruktur, karena banyak pindah ke luar negeri, sulit menemukan arsitek yang berkualitas. Karena permintaan tinggi, biaya merekrut arsitek di Indonesia lebih mahal, bahkan untuk arsitek yang kualitasnya relatif standar. Dan, itu, tentu saja, meningkatkan biaya pembangunan infrastruktur.
Beberapa alasan menjadi faktor penyebab emigrasi tersebut. Alasan utama adalah kesempatan kerja yang lebih baik di negara baru. Pindah membuat mereka tumbuh secara finansial, mendapatkan lebih banyak peluang dan dapat meningkatkan keterampilan profesional mereka. Ketidakstabilan politik juga merupakan pendorong lain. IMF, misalnya, melaporkan pada 2006 bahwa Iran mengalami migrasi semacam itu. Lebih dari 180.000 orang meninggalkan Iran karena pasar kerja yang buruk dan kondisi sosial dan politik yang menindas.