• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to footer

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Lebih Tajam

  • Manajemen
  • Ekonomi
  • Keuangan
Manajemen

Brand leveraging

Oleh Ahmad Nasrudin · Diupdate pada July 19, 2019

Brand leveraging
Advertisement

Brand leveraging merujuk pada penggunaan kekuatan nama merek yang ada untuk mendukung masuknya perusahaan ke dalam kategori produk yang baru namun terkait. dengan kata lain, perusahaan menggunakan nama merek yang sukses pada perluasan lini produk. Istilah ini juga sering diistilahkan dengan brand extensions, family branding, atau umbrella branding.

Tujuan brand leveraging

Menggunakan nama merek yang sukses untuk pengenalan produk baru adalah salah satu langkah strategis perusahaan untuk meningkatkan penjualan. Ini memberikan konsumen rasa akrab dan membawa karakteristik merek dan sikap yang positif ke dalam kategori produk baru. 

Ketika konsumen memiliki penilaian positif terhadap merek saat ini, maka ketika ada produk baru dengan nama merek yang sama, konsumen juga cenderung memberikan penilain yang sama. Mereka menganggap bahwa produk baru tersebut juga memiliki tingkat kualitas dan atribut yang sama. 

Selain itu, karena produk berada dalam kategori yang berbeda, mereka tidak akan bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar. Mereka tidak akan mengkanibalisasi satu sama lain.

Keuntungan dan kerugian

Advertisement

Brand leveraging memiliki sejumlah keuntungan dan kerugian. Dari sisi keuntungan, pengenalan produk baru menambah portofolio produk perusahaan. Semakin banyak produk berarti ruang rak yang lebih besar untuk merek dan lebih banyak peluang untuk menghasilkan penjualan. Selain itu, dengan sejumlah besar produk di lini yang sama, perusahaan dapat  meningkatkan efisiensi fasilitas manufaktur dan bahan baku.

Biaya untuk memperkenalkan produk baru akan lebih rendah daripada dengan menggunakan nama merek yang berbeda. Ini karena investasi dalam pengembangan merek dan iklan produk baru dengan nama merek yang sama akan lebih kecil. Selain

Namun demikian, strategi ini juga mengandung risiko. Untuk menghindari dilusi merek, produk baru harus dibatasi hanya dengan memasukkan kategori yang terkait langsung dengan produk asli. Selain itu, jika produk baru gagal, ada potensi itu akan merusak reputasi produk induk. 

Bagikan

Related

  • Citra Merek: Arti, Contoh, Pentingnya, dan Cara Membangunnya
  • Citra Merek Arti, Contoh, Pentingnya, dan Cara Membangunnya
  • 5 Pertimbangan Ketika Perusahaan Membangun Citra Merek Yang Kuat
  • 5 Pertimbangan Ketika Perusahaan Membangun Citra Merek Yang Kuat
  • Merek Premium: Definisi, Bedanya dengan Merek Mewah, Keuntungan dan Keunggulan
  • Merek Premium Definisi, Bedanya dengan Merek Mewah, Keuntungan dan Keunggulan
  • Values, Attitudes and Lifestyles (VALS): Kategori dan Mengapa Penting
  • Values, Attitudes and Lifestyles (VALS) Kategori dan Mengapa Penting
  • 6 Manfaat Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan
  • 6 Manfaat Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan
  • Bagaimana Cara Memberikan Nilai Pelanggan? Jenis-Jenisnya
  • Bagaimana Cara Memberikan Nilai Pelanggan Jenis-Jenisnya
Advertisement
Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Pajak Yang Diinduksi Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Pajak Yang Diinduksi: Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Apa itu: Pajak yang diinduksi (induced tax) adalah tipe pajak di mana kenaikan dan penurunan tarifnya tergantung pada kemampuan wajib pajak. Sehingga,

Advertisement
Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Pajak Yang Diinduksi Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Pajak Yang Diinduksi: Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Apa itu: Pajak yang diinduksi (induced tax) adalah tipe pajak di mana kenaikan dan penurunan tarifnya tergantung pada kemampuan wajib pajak. Sehingga,

Advertisement

Footer

CARI

POPULER

  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Permintaan Agregat: Definisi, Alasan Miring, Determinan
  • Kurva Permintaan Agregat: Concept, Alasan Miring ke Bawah, dan Faktor yang Mempengaruhi
  • Weighted Average Cost of Capital (WACC): Formula, Cara Menghitungnya
  • Penilaian 360 Derajat: Kelebihan dan Kelemahan

TOPIK

Analisis Keuangan Ekonomi Internasional Makroekonomi Mikroekonomi Motivasi Organisasi Bisnis Pemasaran Permintaan Produk Rasio Keuangan Sektor Ekonomi Strategi Struktur Organisasi

Copyright © 2022 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami