Di bawah pendekatan pendapatan, produk domestik bruto (PDB) adalah penjumlahan semua pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor-faktor produksi. Faktor-faktor produksi terdiri dari tenaga kerja, modal, tanah, dan kewirausahaan. Buruh menerima upah dan tunjangan. Pemilik modal mendapat bunga, pemilik tanah menerima sewa. Akhirnya, pengusaha memperoleh sebagian dari keuntungan.
Harap anda ingat, aktor ekonomi melibatkan tiga sektor: pemerintah, rumah tangga dan pemerintah. Oleh karena itu, kita dapat mengartikan PDB sebagai penjumlahan pendapatan yang diterima oleh ketiga sektor dalam ekonomi selama periode waktu.
Adapun, formula PDB pada harga pasar adalah sebagai berikut:
PDB = Pendapatan nasional + Tunjangan konsumsi modal + Statistik diskrepansi
Pendapatan nasional terdiri dari:
- Kompensasi karyawan, termasuk upah dan tunjangan seperti asuransi dan pensiun.
- Laba sebelum pajak yang diterima oleh perusahaan.
- Sewa
- Pendapatan bunga
- Penghasilan pemilik bisnis.
- Pajak bisnis tidak langsung dikurangi subsidi.
Penyisihan konsumsi modal (capital consumption allowances) merupakan investasi minimum oleh bisnis untuk mempertahankan tingkat produksi saat ini. Itu sama dengan depresiasi stok modal selama proses produksi.
Perlu anda garis bawahi. Kita juga memasukkan statistik diskrepansi dalam rumus. Ini untuk menyamakan angka akhir dalam tiga pendekatan perhitungan PDB:
- Pendekatan output/produksi
- Pendekatan pengeluaran
- Pendekatan pendapatan
Dalam realitanya, ketiganya dapat menghasilkan angka yang berbeda. Itu bukan karena kesalahan konsep, melainkan karena ketidakakuratan sumber data dan metode perhitungan.