Consumer-to-consumer adalah model bisnis yang melibatkan transaksi antar konsumen. Misalnya, dalam perdagangan, konsumen menjual barang ke konsumen yang lain.
Contoh consumer-to-consumer
Pasar tradisional membutuhkan hubungan bisnis dengan pelanggan, di mana pelanggan pergi ke bisnis untuk membeli produk atau layanan. Dalam pasar pelanggan ke pelanggan, bisnis memfasilitasi lingkungan dimana pelanggan dapat saling menjual barang atau jasa. Model bisnis C2C sering kita jumpai dalam aktivitas transaksional dan pemasaran online. Contoh umum adalah lelang online, di mana konsumen memposting item untuk dijual dan konsumen lain menawar untuk membelinya. Pihak ketiga umumnya membebankan biaya tetap atau komisi.
Situs-situs tersebut hanyalah perantara, hanya di sana untuk mempertemukan konsumen yang ingin membeli dan konsumen yang ingin menjual. Pemilik situs tidak perlu memeriksa kualitas produk yang ditawarkan.
Keuntungan dan kelemahan consumer-to-consumer
Model bisnis C2C menawarkan proses pembelian dan pencarian yang lebih sederhana. Konsumen hanya perlu mengunjungi situs atau aplikasi eCommerce dan menemukan barang yang dibutuhkan. Selain itu, biaya pencarian, biaya distribusi, dan biaya persediaan semuanya dapat dikurangi.
Tetapi, barang mungkin tidak sesuai dengan spesifikasi yang disebutkan dalam situs web atau ada cacat yang tidak mungkin dapat diketahui kecuali dengan melihat barang secara langsung. Selain itu, masalah privasi juga menjadi kelemahan selanjutnya. Ini karena situs tersebut akan meminta informasi pribadi termasuk nomor kartu kredit sebelum konsumen dapat bertransaksi.