
Cuaca buruk menjadi faktor risiko tak terduga yang dapat memiliki efek jangka pendek yang signifikan pada biaya dan operasi maskapai penerbangan. Kecepatan angin dan suhu udara mempengaruhi berapa banyak bahan bakar yang diperlukan pesawat untuk mencapai tujuannya. Kabut, badai, es, dan salju dapat menutup bandara dan memaksa pembatalan penerbangan. Cuaca adalah penyebab kecelakaan penerbangan terbesar kedua, setelah kesalahan pilot.
Berdasarkan data Federal Aviation Administration, Amerika serikat, dalam satu tahun rata-rata, cuaca buruk adalah alasan bagi hampir 70% dari semua penundaan. Penundaan diterjemahkan menjadi biaya riil bagi maskapai penerbangan. Biaya untuk maskapai selama satu jam penundaan berkisar antara USD1.400 hingga USD4.500.
Industri harus mendapatkan prakiraan cuaca terperinci yang mencakup ketinggian awan, visibilitas horizontal, dan kecepatan dan arah angin. Beberapa maskapai penerbangan memiliki departemen meteorologi mereka sendiri untuk memberikan informasi ini, meskipun sebagian besar bergantung pada operator bandara dan lembaga pemerintah.