Current account deficit atau defisit transaksi berjalan adalah kondisi di mana transaksi berjalan bernilai negatif. Karena ekspor bersih mencakup sebagian besar dari nilai transaksi berjalan, defisit biasanya terjadi ketika nilai impor barang dan jasa lebih besar daripada nilai ekspornya.
Implikasi defisit transaksi berjalan
Defisit transaksi berjalan harus diimbangi oleh surplus transaksi modal dan keuangan. Dengan kata lain, defisit dibiayai oleh investasi asing langsung atau penjualan surat utang kepada investor asing (investasi portofolio).
Sebuah negara dapat memiliki defisit transaksi berjalan ketika pengeluaran domestik lebih tinggi dibandingkan yang bisa diproduksi dari dalam negeri. Dalam hal ini, pengeluaran domestik sama dengan jumlah dari konsumsi rumah tangga (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G). Sedangkan, produksi dalam negeri mewakili output nasional (Y).
Dampak terhadap suku bunga
Di saat pengeluaran dalam perekonomian (C + I + G) relatif tinggi, permintaan kredit juga tinggi. Situasi mendorong suku bunga dalam perekonomian untuk naik.
Suku bunga yang lebih tinggi ini menyebabkan arus masuk modal bersih. Sejumlah instrumen seperti deposito dan surat utang menawarkan bunga yang lebih tinggi (untuk surat utang, itu disebut kupon). Ini membuat investor asing tertarik untuk masuk. Masuknya investor asing mendorong apresiasi mata uang domestik.