• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to footer

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Lebih Tajam

  • Manajemen
  • Ekonomi
  • Keuangan
Ekonomi

Diskriminasi harga tingkat kedua

Oleh Ahmad Nasrudin · Diupdate pada July 19, 2019

Diskriminasi harga tingkat kedua
Advertisement

Second‐degree price discrimination atau diskriminasi harga tingkat kedua adalah diskriminasi harga di mana penjual membebankan  harga yang berbeda untuk jumlah produk yang berbeda. Di sini, jumlah yang dibeli menjadi indikator seberapa tinggi pelanggan menghargai produk. 

Alasan dan dasar logis diskriminasi harga tingkat kedua

Diskriminasi tingkat pertama sulit untuk dilakukan oleh perusahaan. Salah satu syarat praktik diskriminasi tingkat pertama adalah bahwa perusahaan mengetahui harga pemesanan setiap unit yang dibeli oleh setiap pelanggannya. Harga pemesanan adalah harga di mana pelanggan bersedia dan mampu beli untuk sebuah produk.

Namun, dalam kebanyakan kasus, perusahaan tidak memiliki informasi terperinci tentang itu. Oleh karena itu, perusahaan harus menyimpulkan harga pemesanan menggunakan beberapa ukuran lain. 

Untuk menemukan ukuran lain tersebut, hukum utilitas marjinal yang semakin berkurang memberikan wawasan yang bermanfaat. Hukum ini memberitahu kita bahwa harga pemesanan untuk unit pertama harus lebih tinggi dari unit kedua dan seterusnya. Alasannya, utilitas marjinal yang diperoleh pembeli akan semakin berkurang seiring dengan meningkatnya konsumsi. 

Advertisement

Diskriminasi harga tingkat kedua menggunakan wawasan tersebut sebagai dasar untuk mendiskriminasi harga. Dalam hal ini, kuantitas yang dibeli adalah refleksi dari harga maksimum yang bersedia dan mampu pelanggan bayar. Semakin tinggi kuantitas yang dibeli, semakin besar harga pemesanan pelanggan. Perusahaan kemudian membebankan harga yang berbeda berdasarkan jumlah unit yang dibeli konsumen.

Contoh

Praktik ini cukup banyak kita jumpai di sekitar kita. Misalnya, penjual mengenakan diskon kuantitas. Ketika lebih banyak unit dibeli, pelanggan akan menerima harga per unit yang lebih rendah.

Selain diskon volume, praktik lainnya dari diskriminasi tingkat kedua adalah pembebanan biaya tambahan volume, kupon, bundling produk, dan pembatasan penggunaan. Dalam praktiknya, produsen dapat menggunakan tidak hanya kuantitas tetapi juga kualitas untuk membebankan biaya lebih kepada pelanggan yang sangat menghargai produk.

Bagikan

Related

  • Diskriminasi Harga Tingkat Pertama: Contoh, Prasyarat, Masalah
  • Diskriminasi Harga Tingkat Pertama Contoh, Prasyarat, Masalah
  • Penetapan Harga Berbasis Permintaan: Definisi dan Jenis
  • Penetapan Harga Berbasis Permintaan Definisi dan Jenis
  • Penetapan Harga Berbasis Pasar: Jenis, Faktor Pertimbangan, Pro, Kontra
  • Penetapan Harga Berbasis Pasar Jenis, Faktor Pertimbangan, Pro, Kontra
  • Penetapan Harga Berorientasi Permintaan: Definisi dan Bagaimana Itu Bekerja
  • Penetapan Harga Berorientasi Permintaan Definisi dan Bagaimana Itu Bekerja
  • Efisiensi Ekonomi: Definisi, Mengapa Penting, Prasyarat
  • Efisiensi Ekonomi Definisi, Mengapa Penting, Prasyarat
  • Persaingan: Definisi, Penjelasan Singkat
  • Persaingan Definisi, Penjelasan Singkat
Advertisement
Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Pajak Yang Diinduksi Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Pajak Yang Diinduksi: Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Apa itu: Pajak yang diinduksi (induced tax) adalah tipe pajak di mana kenaikan dan penurunan tarifnya tergantung pada kemampuan wajib pajak. Sehingga,

Advertisement
Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Pajak Yang Diinduksi Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Pajak Yang Diinduksi: Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Apa itu: Pajak yang diinduksi (induced tax) adalah tipe pajak di mana kenaikan dan penurunan tarifnya tergantung pada kemampuan wajib pajak. Sehingga,

Advertisement

Footer

CARI

POPULER

  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Weighted Average Cost of Capital (WACC): Formula, Cara Menghitungnya
  • Kurva Permintaan Agregat: Concept, Alasan Miring ke Bawah, dan Faktor yang Mempengaruhi
  • Permintaan Agregat: Definisi, Alasan Miring, Determinan
  • Penilaian 360 Derajat: Kelebihan dan Kelemahan

TOPIK

Analisis Keuangan Ekonomi Internasional Makroekonomi Mikroekonomi Motivasi Organisasi Bisnis Pemasaran Permintaan Produk Rasio Keuangan Sektor Ekonomi Strategi Struktur Organisasi

Copyright © 2022 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami