Efek kekayaan (wealth effect) menggambarkan efek perubahan kekayaan terhadap pengeluaran rumah tangga untuk barang dan jasa. Kekayaan merupakan kekayaan bersih rumah tangga, yaitu total aset dikurangi kewajiban rumah tangga. Aset dapat berupa aset keuangan (seperti obligasi dan saham) dan aset riil (seperti real estat dan properti). Sementara itu, contoh kewajiban adalah hipotek dan sewa. Rumah tangga akan lebih kaya jika harga asetnya meningkat atau kewajibannya menurun.
Apa pengaruh kekayaan terhadap pengeluaran?
Peningkatan kekayaan rumah tangga akan mendorong rumah tangga untuk membelanjakan proporsi pendapatan mereka yang lebih tinggi pada periode saat ini. Ketika nilai aset naik, rumah tangga merasa lebih kaya. Mereka cenderung mengalokasikan lebih banyak pendapatan mereka untuk konsumsi barang dan jasa. Ini karena mereka masih akan dapat memenuhi tujuan akumulasi kekayaan mereka tanpa meningkatkan tingkat tabungan.
Sebaliknya, rumah tangga akan mengurangi pengeluaran ketika nilai pasar aset menurun. Mereka akan menghemat lebih banyak penghasilan mereka untuk memenuhi tujuan akumulasi kekayaan. Pengeluaran yang lebih rendah untuk barang dan jasa mengurangi permintaan agregat.
Ekonom menggunakan konsep ini untuk menjelaskan pengaruh harga saham terhadap PDB riil. Di negara maju, rumah tangga biasanya mengalokasikan sejumlah besar investasi mereka ke pasar saham. Ketika indeks harga saham naik, nilai kekayaan rumah tangga meningkat. Situasi ini merangsang mereka untuk meningkatkan pengeluaran. Sebaliknya, ketika indeks turun, rumah tangga cenderung mengurangi pengeluaran mereka karena melihat penurunan kekayaan.