Contents
Substitution effect atau efek substitusi adalah kecenderungan konsumen untuk menggantikan barang yang lebih murah dan menjauhi barang yang lebih mahal. Jadi, jika harga barang naik, konsumen akan cenderung membeli barang pengganti. Dan jika harganya jatuh, konsumen akan membeli barang tersebut lebih banyak. Dalam ekonomi, efek substitusi menyebabkan pergerakan sepanjang kurva indiferensi, yang menunjukkan tingkat utilitas yang sama.
Deskripsi singkat
Efek substitusi dimaksudkan untuk mewakili perubahan dalam pola konsumsi ekonomi makro yang muncul karena perubahan harga relatif barang. Konsumen memiliki kecenderungan untuk mengganti barang-barang mewah dengan alternatif yang lebih murah ketika pendapatan menurun atau harga meningkat. Oleh karena itu, efek ini selalu berjalan berlawanan arah dengan perubahan harga. Ketika harga barang turun, efek substitusi mengakibatkan peningkatan kuantitas yang diminta.
Misalnya, ketika harga daging sapi naik di atas harga ayam, konsumen lebih cenderung untuk mengganti konsumsi daging sapi dengan konsumsi ayam. Permintaan daging sapi kemudian menurun, dan permintaan untuk ayam meningkat. Dalam hal ini, ayam adalah pengganti yang baik.
Perbedaan antara efek pendapatan dan substitusi
Perubahan harga memiliki dua konsekuensi berbeda:
- Efek pendapatan
- Efek substitusi
Kombinasi keduanya dikenal sebagai efek harga. Efek pendapatan menggambarkan perubahan harga barang pada daya beli konsumen. Ini mengaitkan perubahan kuantitas yang diminta dengan perubahan harga suatu produk.
Sementara itu, efek substitusi menjelaskan bagaimana perubahan harga relatif mempengaruhi pilihan konsumen. Ketika memilih suatu produk, konsumen akan mempertimbangkan harganya serta harga produk alternatif. Konsep ini berasal dari elastisitas permintaan lintas-harga.
Misalnya, ketika harga Pepsi naik, daya beli uang Anda turun. Efek pendapatan menyatakan bahwa Anda akan mengurangi konsumsi Pepsi Anda. Apakah Anda akan beralih ke Coca-Cola?
Jawabannya, belum tentu. Efek substitusi menjawab pertanyaan ini. Misalnya, ketika harga Coca-Cola konstan, Anda dapat beralih. Namun, jika pada saat bersamaan, harganya juga naik dan lebih tinggi dari kenaikan Pepsi. Tentu saja, Anda tidak boleh berpaling karena biaya Pepsi lebih rendah dari sebelumnya, relatif terhadap harga Coca-Cola.
Efek substitusi selalu negatif (atau nol). Sementara itu, efek pendapatan bisa positif dan negatif, tergantung pada apakah produk lebih rendah atau normal.
Kasus barang normal
Barang normal adalah jenis barang yang permintaannya akan turun ketika pendapatan konsumen turun dan permintaannya akan naik ketika pendapatan konsumen naik.
Penurunan harga barang normal akan meningkatkan pendapatan riil konsumen, sehingga kuantitas permintaan naik. Hasilnya, efek pendapatannya adalah positif. Perubahan dalam kuantitas yang diminta akan signifikan karena efek pendapatan positif diperkuat oleh efek substitusi positif dari penurunan harga.
Kasus barang inferior
Barang inferior adalah barang yang memiliki elastisitas pendapatan permintaan negatif. Ketika pendapatan meningkat permintaan untuk barang-barang ini jatuh, begitu juga sebaliknya, ketika pendapatan turun, permintaan untuk barang ini akan meningkat.
Penurunan harga barang inferior meningkatkan pendapatan riil konsumen, sehingga kuantitas permintaan menurun. Sehingga, efek pendapatannya negatif.
Tetapi perubahan dalam kuantitas yang diminta tidak terlalu signifikan karena efek pendapatan negatif sebagian mengimbangi efek substitusi positif dari penurunan harga. Oleh karena itu, permintaan akan barang inferior kurang elastis daripada jika kedua efek tersebut saling memperkuat satu sama lain.
Kasus barang giffen
Barang Giffen adalah kasus khusus dari barang inferior di mana efek pendapatan negatif dari penurunan harga barang sangat kuat sehingga melebihi efek substitusi positif. Oleh karena itu, untuk barang Giffen, kuantitas yang diminta benar-benar turun ketika ada penurunan harga, yang membuat kurva permintaan miring ke atas.
Efek substitusi adalah perubahan dalam pola konsumsi karena perubahan harga relatif barang dan jasa. Konsumen mengganti produk yang lebih mahal dengan yang lebih murah. Jadi, jika harga suatu produk naik, konsumen beralih dan meningkatkan permintaan untuk produk pengganti .
Implikasi barang pengganti terhadap persaingan
Barang-barang pengganti memainkan peran penting di pasar. Itu dianggap bermanfaat bagi konsumen karena memberikan lebih banyak pilihan bagi mereka. Dengan begitu, mereka dapat memilih produk yang sesuai dan mampu memenuhi kebutuhan mereka.
Sementara itu bagi produsen, kehadiran substitusi merupakan ancaman. Kesalahan dalam penetapan harga dapat menyebabkan konsumen beralih ke produk pengganti, melemahkan penjualan, dan mengurangi laba perusahaan.
Ancaman menjadi serius jika produk alternatifnya adalah substitusi sempurna atau, setidaknya substitusi dekat. Peningkatan kecil dalam harga produk akan memiliki penurunan tajam dalam permintaannya karena lebih banyak konsumen beralih ke substitusi.
Karena alasan ini, banyak perusahaan mencoba untuk membedakan produk mereka. Diferensiasi meningkatkan biaya switching yang ditanggung konsumen. Ini juga memungkinkan konsumen menjadi lebih loyal.
Perusahaan dapat menggabungkan branding, iklan, atau elemen lain dari bauran pemasaran. Dengan begitu, perusahaan mengurangi tekanan dari ancaman substitusi, yang memungkinkan mereka beroperasi lebih menguntungkan.