Ekonomi heterodoks adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada prinsip-prinsip ekonomi yang dipertimbangkan di luar aliran pemikiran ekonomi arus utama. Sekolah ekonomi heterodoks termasuk Marxisme, Sosialisme, Post-Keynesian dan Austrian.
Perbedaan antara Ekonomi Heterodoks Vs Ekonomi Ortodoks
Ekonomi heterodoks menyediakan pendekatan alternatif bagi [[ekonomi arus utama]] dan membantu memberikan penjelasan terhadap fenomena ekonomi yang tidak mendapat kepercayaan luas. Lebih lanjut, pemikiran heterodoks berupaya memasukkan faktor sosial dan historis ke dalam analisis. Mereka juga mengevaluasi cara perilaku individu dan masyarakat mengubah ekuilibrium pasar.
Pemikiran heterodoks lebih radikal dalam berurusan dengan lembaga dan struktur social yang saling terkatit. Sebaliknya, ekonomi arus utama (juga dikenal sebagai ekonomi ortodoks) mengedepankan pada rasionalitas, individualisme dan ekuilibrium; yang mana ketiga konsep tersebut saling berhubungan.
Berbeda dengan pemikiran arus utama, yang banyak diaplikasikan di negara-negara barat, pemikiran heterodoks dianggap sebagai pinggiran dan tidak relevan. Beberapa diantara pemikiran tersebut banyak digunakan di negara-negara sosialis.
Ekonom heterodoks percaya bahwa dengan tidak adanya berbagai konflik di dunia riil (terutama akibat sikap individualis), sebuah perekonomian dapat berfungsi dengan lancar dan mencapai pekerjaan penuh, dengan hampir pemanfaatan sumber daya yang sempurna. Oleh karena itu, ketika ada guncangan, sifatnya hanya ringan.
Pemikiran utama
Beberapa teori heterodoks menolak asumsi dasar tentang psikologi manusia dalam pengambilan sosial. Mereka berpendapat individu bersifat sosial dan kurang rasional, didorong oleh kebiasaan, rutinitas, budaya dan tradisi. Manusia mungkin, misalnya, tidak dapat membuat pilihan yang konsisten dengan pemaksimalan uilitas karena adanya kendala sosial. Ini kontras dengan pemikiran arus utama yang mengedepankan individualisme dan rasionalitas.
Mereka beranggapan kekuatan kekuasaan menjadi penentu dari hasil ekonomi. Oleh karena itu, mereka berpandangan pemerintah dan lembaganya memiliki peran penting untuk mencapai tujuan ekonomi.
Terakhir, mereka berpandangan bahwa [[sistem ekonomi]] adalah rumit, terus berkembang dan tidak dapat diprediksi. Oleh karena itu, model keseimbangan harus dilihat secara skeptis karena mungkin tidak berlaku ketika sistem ekonomi berubah.