Presentasi yang adil (fair presentation) berarti bahwa akun-akun yang disajikan dalam laporan keuangan tidak menyalah artikan situasi sebenarnya dari fakta. Presentasi yang adil membutuhkan representasi yang setia dari efek transaksi, peristiwa dan kondisi lain sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan untuk aset, kewajiban, pendapatan dan beban. Singkatnya, entitas tidak boleh mengaburkan laporan keuangan mereka sehingga menyesatkan pengguna laporan keuangan.
Pengungkapan penuh dan presentasi yang adil menciptakan transparansi, yang mana memungkinkan pengguna dapat melihat ekonomi yang mendasari bisnis yang tercermin dengan jelas dalam laporan keuangan perusahaan.
Untuk mewakili transaksi dan peristiwa dengan adil dalam laporan keuangan, efek dari transaksi dan peristiwa dilaporkan berdasarkan pada substansi ekonomi dari transaksi dan bukan dari bentuk hukum transaksi. Misalnya, perusahaan telah menjual aset tetapi masih bertanggung jawab untuk mempertahankannya, maka jika transaksi ini dilaporkan sebagai penjualan, bukannya pinjaman yang dijamin tidak akan mewakili transaksi dengan benar dan dengan demikian akan mendistorsi efek transaksi.
Contoh lainnya, jika diasumsikan bahwa persediaan dapat dijual selama periode waktu normal versus nilai persediaan yang sama jika diasumsikan bahwa persediaan harus dijual dalam sehari (atau minggu). Perusahaan dengan maksud untuk melikuidasi atau membatasi operasi material akan memerlukan informasi yang berbeda untuk presentasi yang adil.