Secara garis besar, sektor tersier dan kuarterner mencakup berbagai industri jasa. Dibandingkan dengan negara berkembang, sektor ini terus tumbuh pesat di negara maju, didukung oleh iklim usaha yang supportif seperti melimpahnya tenaga kerja terdidik, riset dan pengembangan handal, serta modal yang besar. Hasilnya, kontribusi kedua sektor tersebut terhadap Produk Domestik Bruto negara maju terus meningkat dan mulai menggantikan sektor sekunder.
Perubahan sektoral di negara maju tersebut telah disebabkan oleh perubahan beberapa faktor, termasuk di bawah ini:
- Pendapatan rumah tangga yang lebih tinggi. Permintaan jasa berkorelasi positif dengan perubahan tingkat pendapatan. Seiring berkembangnya suatu negara, konsumen menuntut lebih banyak layanan seperti makan di restoran, kunjungan ke penata rambut dan mencari nasihat tentang perencanaan keuangan.
- Fokus yang lebih besar pada layanan pelanggan. Perusahaan telah menyadari bahwa layanan pelanggan yang baik sebelum, selama dan setelah penjualan dapat menjadi sumber penting keunggulan kompetitif.
- Meningkatkan ketergantungan pada layanan dukungan. Bisnis membutuhkan layanan dukungan yang lebih canggih. Perusahaan semakin mengandalkan layanan dari bisnis lain, seperti: sub-kontraktor, agensi periklanan, analis riset pasar. teknisi dan konsultan manajemen. Ketika bisnis tumbuh secara internasional, mereka juga akan semakin bergantung pada layanan pemodal, akuntan dan pengacara.
- Lebih banyak waktu senggang. Fitur standar kehidupan yang lebih tinggi adalah peningkatan waktu senggang. Ketika negara telah maju, orang cenderung memiliki lebih banyak waktu untuk bersantai dan rekreasi (seperti kegiatan olahraga, kunjungan ke teater, dan pergi berlibur).