Contents
Bisnis internasional melibatkan perdagangan dan investasi internasional. Perusahaan mungkin mengandalkan pasar luar negeri untuk penjualan mereka. Sedangkan, mereka berproduksi di domestik. Dalam kasus lain, perusahaan berinvestasi di luar negeri dengan mengontrol dan mengoperasikan fasilitas produksi di di beberapa negara melalui anak usaha mereka.
Perusahaan tumbuh dari startup. Mereka biasanya fokus pada pasar domestik. Dan ketika telah matang, going global mungkin menjadi pilihan mereka selanjutnya untuk tumbuh.
Berbagai alasan perusahaan domestik memilih going global. Pertama, pasar global memiliki ukuran pasar yang lebih signifikan daripada pasar domestik. Kedua, globalisasi membuat lebih mudah untuk memasuki pasar luar negeri. Ketiga, kemajuan teknologi berkontribusi mengurangi biaya produksi dan pertukaran informasi. Keempat, liberalisasi dan deregulasi perdagangan mengurangi hambatan perdagangan.
Globalisasi
Globalisasi adalah sebuah proses di mana negara-negara semakin saling terhubung melalui perdagangan, migrasi, investasi, aliran modal, dan teknologi. Ini pada akhirnya mengarah pada integrasi ekonomi dan homogenisasi di seluruh dunia.
Globalisasi membuka peluang sekaligus tantangan bagi bisnis. Misalnya, perusahaan dapat dengan lebih mudah untuk mengakses pasar internasional, yang mana ukurannya jauh lebih signifikan daripada pasar domestik.
Tapi, perusahaan mungkin harus menghadapi perbedaan budaya dan selera lokal. Perubahan aturan dan ketidakstabilan politik juga bisa mengekspos risiko terhadap bisnis mereka.
Karakteristik globalisasi
Globalisasi ditandai dengan:
- Perdagangan internasional yang berekspansi cepat
- Peningkatan aliran modal
- Peningkatan perjalanan internasional
- Komunikasi global instan dan mudah
- Budaya, selera dan preferensi yang terhomogenisasi
- Pergerakan bebas tenaga kerja
- Meningkatnya perjanjian perdagangan
Perdagangan internasional yang berekspansi cepat. Ini memungkinkan produk dan jasa mengalir ke berbagai negara. Pasar telah semakin terintegrasi dan mengarah ke pasar bebas. Beberapa faktor mendorong peningkatan perdagangan internasional, termasuk:
- Dorongan menuju arah pasar bebas dengan mengeliminasi proteksi perdagangan seperti tarif dan kuota
- Kerjasama regional menuju integrasi ekonomi
- Penurunan biaya logistik dengan kemajuan di bidang teknologi
- Kemajuan teknologi informasi, memungkinkan orang-orang di seluruh dunia semakin terhubung
Peningkatan aliran modal. Aliran modal semakin mudah mengalir antar negara, baik investasi portofolio atau investasi langsung. Investor portofolio mengejar pengembalian yang lebih tinggi dengan berinvestasi di pasar modal luar negeri. Sementara itu, perusahan multinasional memperluas investasi mereka dan menargetkan negara-negara kunci dengan mengakuisisi perusahaan yang ada atau mendirikan fasilitas produksi.
Bagaimana globalisasi berdampak terhadap bisnis
Globalisasi dan pasar internasional berkontribusi pada berbagai aspek dan memberikan manfaat bagi bisnis, termasuk:
- Peluang yang lebih besar untuk menghasilkan pendapatan dengan menjual barang di negara lain
- Akses yang lebih mudah ke pasar luar negeri melalui penurunan proteksi perdagangan dan kontrol modal
- Peningkatan daya saing dengan mengadaptasi kemajuan teknologi di luar negeri
- Kebutuhan tinggi untuk lebih inovatif dan lebih kompetitif secara internasional
- Basis pelanggan yang lebih besar dari berbagai negara
- Skala ekonomi yang lebih tinggi melalui peningkatan produksi untuk memenuhi permintaan global
- Lebih banyak peluang pertumbuhan eksternal karena pasar luar negeri berukuran jauh lebih signifikan daripada pasar domestik
- Lebih banyak peluang untuk mengumpulkan modal seperti dengan menerbitkan saham atau obligasi global di negara maju
Tapi, globalisasi juga memunculkan batasan atau risiko bagi bisnis, termasuk:
- Tekanan persaingan asing karena perusahan asing memiliki akses yang lebih bebas ke pasar domestik
- Ancaman bagi perusahaan domestik dan jika mereka tidak efisien, mereka bisa dikeluarkan dari pasar
- Persyaratan pelanggan yang lebih tinggi di mana pelanggan dengan mudah mencari alternatif yang lebih baik di luar negeri
- Tentangan dari masyarakat atau pemerintah di negara tujuan karena perusahaan asing dianggap tidak ramah dengan kepentingan lokal
- Penurunan profitabilitas pasar karena perusahaan asing membawa tambahan pasokan ke pasar
Alasan untuk going global
Beberapa alasan menggarisbawahi mengapa perusahaan ingin menjadi perusahaan multinasional. Mereka termasuk:
- Untuk meningkatkan pendapatan dengan meraih penjualan di berbagai negara, lebih signifikan daripada pasar domestik
- Untuk menemukan pasar baru karena pasar domestik telah berada pada titik jenuh
- Untuk mengamankan input dan menurunkan biaya produksi seperti beroperasi di dekat dengan bahan baku atau di negara lain dengan tenaga kerja yang lebih murah
- Untuk mencapai skala ekonomi lebih tinggi karena perusahaan bisa berproduksi pada skala yang lebih besar
- Untuk menghindari hambatan perdagangan – seperti tarif dan kuota – dengan mendirikan anak usaha atau mengakuisisi perusahaan asing
- Untuk menyebarkan risiko dengan menargetkan negara berbeda untuk aktivitas bisnis berbeda – beberapa negara sebagai lokasi produksi dan negara lain sebagai pasar
- Untuk mendapatkan manfaat perbedaan perpajakan antar negara
Perusahaan multinasional dan perusahaan transnasional
Perusahaan multinasional terlibat dalam bisnis di lebih dari satu negara. Mereka mengontrol atau mengelola fasilitas produksi dan distribusi di beberapa negara. Mereka biasanya memiliki kantor pusat di negara asal untuk mengkoordinasikan dan mengelola aktivitas global mereka.
Perusahaan multinasional sedikit berbeda dari perusahaan transnasional. Perusahaan transnasional biasanya tidak menganggap sebuah negara sebagai rumahnya.
Perusahaan transnasional menggabungkan strategi multinasional dan global. Mereka bersaing melalui standarisasi produk di seluruh dunia, tetapi tetap terbuka untuk beradaptasi melalui penyesuaian terhadap kondisi lokal. Dengan kata lain, mereka mengejar strategi biaya rendah dan diferensiasi melalui berbagai anak usaha di bawah kendali mereka. Selain itu, mereka juga mendorong sinergi melalui transfer keterampilan antar anak usaha.
Beroperasi sebagai perusahaan multinasional menawarkan beberapa keuntungan, termasuk:
- Lebih banyak keuntungan melalui peningkatan pendapatan dan penurunan biaya
- Peningkatan pendapatan dengan menargetkan pasar global
- Skala ekonomi lebih tinggi dengan menghasilkan lebih banyak output
- Penurunan biaya melalui peningkatan skala ekonomi dan beroperasi di negara-negara dengan input berbiaya rendah
- Diversifikasi risiko dengan menjual dan menyebarkan aktivitas bisnis di berbagai negara
- Diversitas untuk mempromosikan inovasi dengan merekrut talenta-talenta di seluruh dunia
Tapi, perusahaan multinasional juga harus menghadapi beberapa risiko seperti:
- Politik yang tidak stabil di negara tujuan, mengakibatkan perubahan kebijakan
- Tentangan dari pemerintah atau orang-orang di negara tujuan karena perusahaan multinasional dianggap tidak ramah kepentingan lokal
- Efek menular, di mana gangguan di satu negara merembet ke bisnis di negara lain
- Dampak negatif akibat perubahan dalam kondisi ekonom dan sosial demografi
Bagaimana perusahaan multinasional berdampak terhadap negara tujuan?
Investasi oleh perusahaan multinasional menuai pro dan kontra di beberapa negara. Beberapa kontra – dan karena itu menjadi kekurangan mereka – adalah:
- Dianggap mengeksploitasi tenaga kerja dan lingkungan
- Mengambil jalan pintas dengan mengabaikan tanggung jawab sosial
- Memaksa perusahaan lokal keluar dari pasar
- Kapasitas bersaing yang tidak setara di mana perusahaan multinasional memiliki lebih banyak sumber daya
- Transfer keuntungan ke negara asal dan tidak disimpan di negara tujuan
Namun, perusahaan multinasional juga berkontribusi positif bagi negara tujuan, termasuk:
- Mendorong pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan output
- Menciptakan lapangan kerja bagi pekerja lokal
- Memperkenalkan keterampilan dan teknologi baru
- Mempromosikan persaingan dan karena itu, mendorong inovasi
Strategi memasuki pasar internasional
Ada beberapa alternatif untuk mengembangkan bisnis di pasar internasional, termasuk:
- Ekspor
- Franchising
- Licensing
- Kemitraan dan aliansi strategis
- Usaha patungan
- Investasi langsung
Ekspor
Perusahaan memproduksi output di pasar domestik dan menjualnya ke luar negeri. Strategi ini relatif cepat dengan risiko rendah. Tapi, perusahaan rentan terhadap perubahan kebijakan perdagangan oleh pemerintah di negara tujuan.
Ada dua cara untuk mengekspor:
- Mengekspor langsung
- Mengekspor tidak langsung
Di bawah ekspor langsung, perusahaan menjual barang langsung ke pelanggan asing. Keuntungannya adalah:
- Perusahaan memiliki kendali penuh atas penjualan dan distribusi
- Perusahaan tidak perlu mengeluarkan komisi untuk membayar perantara, menghemat biaya
- Perusahaan bisa mengumpulkan umpan balik langsung dari pelanggan
Tapi, mengekspor tidak langsung menghadirkan tantangan atau batasan seperti:
- Bisnis kurang memiliki pengetahuan tentang pelanggan dan pasar di luar negeri
- Pekerjaan dan tugas bertambah dan bisnis harus sibuk untuk mengatur transportasi dan fasilitas penyimpanan
- Perusahaan mungkin harus mempekerjakan karyawan tambahan untuk berurusan dengan pembeli asing
Ekspor tidak langsung melibatkan perantara dalam perdagangan internasional seperti agen atau perusahaan dagang. Metode ini menawarkan beberapa keuntungan seperti:
- Peluang untuk sukses menjual adalah lebih besar, memanfaatkan pengetahuan agen
- Agen mengelola proses mulai dari prosedur transportasi dan administrasi
- Perusahaan tidak perlu menambah tenaga kerja baru untuk menangani ekspor
Mengandalkan metode ekspor tidak langsung memiliki beberapa keterbatasan seperti:
- Biaya meningkat karena perusahaan harus membayar komisi ke agen
- Agen mungkin tidak memiliki komitmen penuh karena juga harus melayani perusahaan lain
- Perusahaan kehilangan peluang untuk lebih dekat dengan pelanggan
Franchising
Franchising menjual hak franchise kepada pihak di luar negeri dengan royalti atau fee sebagai kompensasi. Pemegang waralaba memperoleh hak untuk menggunakan merek dagang, logo, resep, dan materi promosi.
Strategi masuk ini relatif cepat, rendah biaya dan risiko juga rendah. Tapi, perusahaan kurang memiliki kontrol dan pihak ketiga mungkin dapat menjadi pesaing di masa depan.
Going global melalui franchising menawarkan beberapa manfaat bagi perusahaan seperti:
- Sedikit biaya awal untuk berekspansi di pasar luar negeri
- Tidak terlalu disibukkan oleh operasi bisnis yang diwaralabakan
- Menggabungkan sumber daya eksternal untuk tumbuh
- Memperoleh pendapatan dari royalti
- Menyebarkan risiko bisnis dengan memberikan hak kepada pihak berbeda di negara berbeda
Tapi, strategi franchising juga mengandung risiko seperti:
- Kerusakan reputasi akibat kelalaian penerima waralaba
- Kontrol lebih rendah terhadap bisnis yang diwaralabakan
- Biaya untuk memberikan dukungan seperti pelatihan dan promosi
- Potensi sengketa hukum
- Kurang dekat dengan pelanggan
Licensing
Licensing menjadi cara lain untuk memasuki pasar internasional dengan menyewakan hak atas kekayaan intelektual kepada pihak lain. Itu melibatkan perjanjian kontraktual untuk mendistribusikan produk atau layanan dengan imbalan fee.
Berbeda dari franchising, licensing berlaku untuk merek dagang terdaftar. Sedangkan, perjanjian waralaba berkaitan dengan seluruh merek dan operasi bisnis.
Licensing menawarkan beberapa keuntungan, termasuk:
- Perusahaan (pemberi lisensi) memperoleh penghasilan dari fee tanpa terlibat menjalankan bisnis
- Pemegang lisensi menanggung sebagian besar risiko bisnis
- Perusahaan bisa menghindari hambatan perdagangan
- Pemegang lisensi lebih mungkin sukses karena familiar dengan pasar dan pelanggan lokal
Tapi, licensing juga mengandung risiko seperti:
- Perusahaan kehilangan kendali atas proses pemasaran
- Kontrak dapat diakhiri kapan saja
- Reputasi perusahaan rusak akibat praktik tidak etis pemegang lisensi
Kemitraan dan aliansi strategis
Kemitraan melibatkan kerjasama dengan pihak lain, seperti perusahaan yang telah mapan di negara target – untuk proyek tertentu dan keuntungan bersama. Itu mengurangi risiko dengan berbagi biaya, pengetahuan dan sumber daya dengan mitra.
Kemitraan dan aliansi strategis menawarkan beberapa keuntungan seperti:
- Sumber daya dan pengetahuan yang saling melengkapi
- Kontribusi bersama untuk sumber daya dan investasi
- Risiko yang rendah daripada usaha patungan karena tanpa membentuk entitas baru terpisah
Tapi, kemitraan dan aliansi strategis juga mengandung kelemahan seperti:
- Kurang permanen dan karena itu, siklus hidup lebih pendek
- Kegagalan akibat hambatan komunikasi dan konflik budaya dan gaya manajemen
- Kerusakan reputasi akibat kesalahan dan kelalaian mitra
Usaha patungan
Usaha patungan (joint venture) mungkin terdengar mirip dengan aliansi strategis. Tapi, keduanya sedikit berbeda. Usaha patungan melibatkan mitra untuk membentuk sebuah entitas baru terpisah tapi tidak dengan aliansi strategis. Mereka berbagi kepemilikan, pengembalian dan risiko bersama, dan tata kelola atas entitas tersebut.
Going global melalui usaha patungan menawarkan beberapa kelebihan, seperti:
- Risiko dibagi di antara mitra
- Mitra berbagi keterampilan, pengetahuan dan sumber daya untuk kesuksesan
- Hambatan perdagangan tidak relevan
Tapi, membangun usaha patungan juga mengandung kelemahan, seperti:
- Konflik mungkin terjadi diantara mitra akibat komunikasi yang buruk
- Perbedaan gaya manajemen dan budaya mungkin memunculkan benturan atau ketidaksepahaman
- Perusahaan mungkin kehilangan kendali jika mitra terlalu dominan
- Mitra mungkin tidak memiliki insentif untuk menjadi efisien
Investasi langsung
Investasi langsung melibatkan perusahaan untuk berinvestasi di aset atau membeli kepemilikan saham di perusahaan yang ada di negara tujuan. Dibandingkan dengan metode-metode diatas, investasi langsung adalah yang paling berisiko karena perusahaan harus terlibat lebih dalam untuk mengendalikan atau mengoperasikan bisnis di negara asing.
Investasi langsung bisa berupa:
- Investasi greenfield
- Merger dan akuisisi
Investasi greenfield membutuhkan perusahaan untuk mendirikan anak usaha atau fasilitas produksi di luar negeri. Strategi tumbuh ini lambat untuk mencapai posisi pasar yang mapan.
Investasi greenfield memiliki beberapa keuntungan seperti:
- Menghindari hambatan perdagangan karena bisa langsung memproduksi dan menjual produk di negara tujuan
- Memperoleh dukungan pemerintah terutama ketika negara tujuan ingin memacu pertumbuhan ekonomi dengan mengundang investor asing
- Fleksibel dalam mengatur organisasi dan mengembangkan strategis sukses
- Lebih dekat dengan pelanggan karena memproduksi di negara mereka
Tapi, investasi greenfield berisiko paling tinggi dibandingkan dengan strategi masuk pasar lainnya. Ada beberapa alasan menjelaskan itu:
- Mendirikan perusahaan baru adalah mahal dan kompleks
- Harus memahami cara melakukan bisnis, termasuk masalah regulasi dan aturan
- Memakan waktu, lebih lama untuk menjadi mapan dan mencapai sukses, tidak seperti akuisisi
- Rentan terhadap perubahan lingkungan bisnis seperti kebijakan pemerintah dan stabilitas politik
Akuisisi melibatkan perusahaan untuk mengambil alih perusahaan target di negara tujuan. Untuk mencapai skala ekonomi yang lebih tinggi dan posisi pasar yang kuat secara instant, perusahaan mungkin mengakuisisi dua perusahaan target dan menggabungkannya menjadi satu entitas (merger).
Merger dan akuisisi relatif cepat untuk mencapai posisi yang mapan. Keuntungan lainnya adalah:
- Tidak menurunkan profitabilitas pasar karena merger dan akuisisi tidak menambah pasokan baru ke pasar
- Meminimalkan potensi pembalasan oleh pesaing
- Mengurangi kegagalan karena tidak memulai bisnis dari awal
Tapi, merger dan akuisisi mengandung risiko dan biaya yang tinggi. Kelemahan lainnya adalah:
- Tentangan oleh manajemen, mengarah pada pengambilalihan tidak bersahabat
- Kegagalan sinergi akibat benturan budaya dan gaya manajemen
- Membayar terlalu tinggi untuk premi
- Pengawasan ketat oleh regulator karena harus tunduk pada aturan persaingan dan undang-undang antimonopoli
Bacaan Selanjutnya
- Peran Bisnis dan Fungsi Bisnis
- Sektor-Sektor Di Mana Bisnis Beroperasi
- Memulai Bisnis: Pengusaha dan Peran Mereka
- Organisasi dan Kepemilikan Bisnis
- Jenis-Jenis Organisasi Bisnis
- Objektif Bisnis
- Pemangku Kepentingan Bisnis
- Lingkungan Bisnis dan Faktor-Faktornya
- Strategi Bersaing
- Ukuran Bisnis dan Skala ekonomi
- Pertumbuhan dan Integrasi Bisnis
- Globalisasi dan Bisnis Internasional