
Harga impas adalah harga keseimbangan di mana perusahaan hanya mampu menutupi total biaya. Untuk mendapat untung, perusahaan harus menetapkan harga jual di atas harga impas.
Rumus dan contoh perhitungan
Untuk menemukan titik impas, kita harus mengetahui biaya tetap dan variabel untuk produk. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah terlepas dari jumlah yang dihasilkan, seperti biaya sewa. Biaya variabel adalah biaya yang meningkat saat perusahaan memproduksi lebih banyak output, seperti biaya bahan baku.
Total pendapatan = Total biaya
Harga jual x Volume penjualan = Biaya rata-rata x Volume penjualan
Harga jual = Biaya rata-rata
Harga jual = Biaya tetap per unit + Biaya variabel per unit
Misalnya, sebuah perusahaan menghasilkan permen dan memperkirakan dapat menjual sebanyak 1.000 permen per tahun. Untuk memproduksi jumlah tersebut, perusahaan menanggung biaya tetap sebesar Rp40.000 dan biaya variabel Rp25 per permen.
Dengan demikian, harga jual minimum yang diperlukan untuk mencapai titik impas adalah sebesar Rp65 (Rp40.000/1.000 plus Rp25 per permen). Agar untuk, perusahaan harus mengenakan harga yang lebih besar dari Rp65.
Advertisement
Manfaat penentuan harga impas
Memahami hubungan antara volume penjualan dan harga memungkinkan perusahaan untuk merencanakan strategi harga dan kampanye iklan. Analisis menunjukkan dampak perubahan harga dan penjualan terhadap laba.
Jika biaya tetap naik, analisis penetapan harga impas akan menunjukkan seberapa besar perusahaan perlu meningkatkan volume penjualan atau menaikkan harga untuk menebus kenaikan biaya.
Menghitung harga titik impas pada volume penjualan yang berbeda memberikan wawasan berharga tentang profitabilitas produk individu dan strategi penjualan. Dalam pasar yang sangat kompetitif, penetapan harga pada titik impas dapat digunakan untuk mencegah pendatang baru dan mengusir pesaing yang ada keluar dari pasar.