Table of Contents
- Apa rasionalitas di balik hukum ini
- Mengapa hukum penawaran mengasumsikan faktor lain tetap konstan?
Hukum penawaran (law of supply) menyatakan bahwa harga dan kuantitas yang dipasok secara positif berkorelasi, ceteris paribus. Jika harga suatu barang naik, maka kuantitas yang dipasok meningkat. Harga yang lebih tinggi mendorong produsen untuk meningkatkan output demi memperoleh lebih banyak keuntungan.
Sebaliknya, jika harga barang turun, kuantitas yang dipasok turun.
Jika diplot untuk masing-masing harga dan kuantitas, hubungan keduanya akan membentuk kurva penawaran. Kurva memiliki slope positif, yang berarti ada hubungan positif antara kuantitas dan harga.

Hukum pasokan adalah salah satu prinsip dasar teori ekonomi selain hukum permintaan.
Apa rasionalitas di balik hukum ini
Hukum memperlihatkan kepada anda, produsen senang ketika harga lebih tinggi. Itu menjadi sinyal bagi mereka untuk mencetak lebih banyak penjualan dan keuntungan. Mereka akan kemudian meningkatkan produksi.
Sebagai contoh, ketika harga minyak dunia naik, produsen melihat potensi keuntungan naik. Mereka kemudian memperluas eksplorasi dan pengeboran untuk menghasilkan lebih banyak minyak. Hasilnya, pasokan minyak bertambah.
Situasi sebaliknya berlaku. Ketika harga turun, itu menjadi sinyal bagi produsen untuk mengurangi produksi. Harga lebih rendah berarti keuntungan yang lebih sedikit.
Mengapa hukum penawaran mengasumsikan faktor lain tetap konstan?
Kesediaan produsen untuk memasok barang ke pasar tidak hanya tergantung hanya pada harga barang (own-price) itu sendiri. Ada beberapa faktor lainnya, termasuk:
- Kapasitas produksi
- Harga input seperti tenaga kerja dan bahan baku
- Teknologi
- Harga barang terkait
- Jumlah produsen
- Subsidi produksi
- Pajak
- Ketersediaan input
- Cuaca dan bencana alam lainnya
Jika faktor-faktor itu berubah, hukum penawaran mungkin tidak berlaku. Katakanlah, harga barang naik 5%. Tetapi, pada saat yang sama, perusahaan menghadapi kenaikan upah sebesar 9%.
Produsen mungkin akan berpikir ulang ketika ingin meningkatkan produksi. Mereka menyadari bahwa biaya marginal lebih tinggi daripada pendapatan marjinal. Oleh karena itu, opsi untuk meningkatkan output menjadi tidak menguntungkan.