Integrasi adalah proses untuk mencapai koordinasi yang erat antara beberapa departemen, kelompok, organisasi, sistem, informasi, yang sebelumnya terpisah.
Dalam persaingan pasar
Integrasi melibatkan penggabungan dua perusahaan atau sistem dan kumpulan sumber daya. Tujuannya adalah untuk mengurangi persaingan, menghemat biaya dengan mengurangi biaya overhead, menangkap pangsa pasar yang lebih besar, bekerja sama dalam penelitian dan pengembangan, atau menggabungkan fasilitas fisik.
Ada dua jenis integrasi: integrasi horizontal dan integrasi vertikal. Dalam integrasi horizontal, bisnis yang menghasilkan produk dan layanan yang sama menggabungkan kekuatan untuk menciptakan kekuatan pasar. Dalam integrasi vertikal, perusahaan memperoleh kendali dari pemasoknya (integrasi ke belakang) atau pembelinya (integrasi ke depan).
Integrasi horizontal
Terjadi ketika perusahaan berusaha meningkatkan produksi barang atau jasa pada bagian yang sama dari rantai pasokan. Perusahaan dapat melakukan ini melalui ekspansi internal, merger, atau mengakuisisi satu atau lebih dari pesaingnya.
Dengan begitu, perusahaan dapat meraih ekonomi skala, ekonomi ruang lingkup, pangsa pasar yang lebih besar, posisi tawar dengan pelanggan dan pemasok yang lebih baik. Ini dapat mengarah pada monopoli jika perusahaan menangkap sebagian besar pasar untuk produk atau layanan tersebut.
Integrasi ke belakang
Perusahaan mengakuisisi satu atau lebih pemasoknya atau mengembangkan kemampuan pasokannya sendiri untuk memperoleh lebih banyak keuntungan dan kendali. Misalnya, perusahaan minyak goreng mengakuisisi perusahaan perkebunan sawit.
Integrasi ini dimaksudkan untuk menciptakan pasokan input yang stabil dan memastikan kualitas yang konsisten dalam produk akhir mereka.
Integrasi ke depan
Perusahaan mengakuisisi satu atau beberapa pembeli. Contohnya perusahaan minyak goreng mengakuisisi distributor atau peritel dari produknya. Dengan demikian, perusahaan memiliki kontrol yang lebih besar atas aspek penjualannya.