Investasi otonom (autonomous investment) mengacu pada investasi modal yang tidak tergantung pada perubahan tingkat pendapatan atau output. Investasi untuk mengganti modal yang ada atau penambahan persediaan adalah otonom.
Contoh lain adalah pengeluaran pemerintah untuk layanan publik dan proyek infrastruktur. Investasi ini tidak meningkat atau menurun sebagai respons terhadap fluktuasi [[PDB riil]], melainkan ditentukan oleh kebijakan pemerintah untuk tujuan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan populasi yang merupakan faktor jangka panjang.

Investasi otonom vs investasi terinduksi
Menurut Keynes, investasi dapat dibagi menjadi dua jenis:
- Investasi otonom
- Investasi terinduksi
Boleh kita bilang, investasi otonom adalah pengungkit awal. Semakin besar nilainya, semakin besar output. Investasi ini meningkatkan tingkat [[permintaan agregat]] yang pada gilirannya meningkatkan tingkat pekerjaan dan pendapatan.
Istilah investasi yang otonom kontras dengan investasi terinduksi, yang dimotivasi oleh laba. Misalnya, selama [[ekspansi ekonomi]], permintaan barang dan jasa meningkat. Ini mendorong bisnis untuk membeli mesin baru demi meningkatkan [[kapasitas produksi]]. Bisnis mengharapkan peningkatan output dapat menghasilkan lebih banyak keuntungan. Dengan demikian, investasi terinduksi akan cenderung fluktuatif karena mereka merespon perubahan permintaan output.
Untuk memahami kedua konsep ini, mari kita tulis fungsi investasi sebagai berikut:
I = c + bY
Dimana:
- I = Pengeluaran investasi
- Y = Pendapatan (atau output, diwakili oleh PDB riil)
- c = Intersep
- b = Kemiringan
Dari persamaan, intersep mewakili investasi otonom, sedangkan kemiringan menunjukkan besaran efek investasi terinduksi terhadap output. Jika pendapatan nol, pengeluaran investasi sama dengan investasi otonom.
Poin-poin penting
- Nilai investasi tidak sepenuhnya konstan, mereka berubah karena suku bunga, ekspektasi bisnis, teknologi, dan harga modal. Perubahan faktor-faktor ini akan menggeser garis investasi serta pengeluaran agregat.
- Nilai investasi yang lebih tinggi ini meningkatkan PDB riil, tetapi PDB riil yang lebih tinggi tidak mempengaruhi mereka.
- Mereka bertindak sebagai kekuatan penstabil yang penting untuk mengurangi volatilitas dari investasi terinduksi.