Aspek penting dari kebijakan moneter adalah penentuan sumber goncangan terhadap tingkat inflasi. Misalnya, otoritas moneter melihat bahwa inflasi naik melampaui targetnya, maka pengambil kebijakan harus melihat apakah ini disebabkan oleh guncangan dari sisi permintaan atau guncangan dari sisi penawaran.
Jika kenaikan [[tingkat inflasi]] disebabkan oleh peningkatan [[kepercayaan konsumen]] dan bisnis, yang pada gilirannya telah menyebabkan peningkatan konsumsi dan tingkat pertumbuhan investasi, maka kita bisa menganggapnya sebagai kejutan permintaan. Dalam hal ini, pengetatan [[kebijakan moneter]] diperlukan untuk memoderasi laju inflasi.
Misalnya, bank sentral menaikkan [[suku bunga acuan]]. Suku bunga acuan mendorong kenaikan suku bunga pinjaman, membuat biaya dana menjadi lebih maha. Akibatnya, konsumen dan bisnis akan mengurangi konsumsi dan investasi, memperlambat laju pertumbuhan [[permintaan agregat]].
Sebaliknya, ketika inflasi terjadi akibat goncangan sisi penawaran, [[kebijakan moneter]] dapat memperburuk keadaan. Misalnya, kenaikan inflasi disebabkan oleh kenaikan harga minyak. Konsumen sudah menghadapi kenaikan harga bahan bakar yang dapat menyebabkan laba dan konsumsi turun dan akhirnya [[pengangguran]] meningkat. Menaikkan suku bunga dalam hal ini mungkin hanya memperburuk penurunan yang disebabkan oleh harga minyak, yang pada akhirnya dapat menyebabkan inflasi turun tajam.