Average propensity to save atau kecenderungan menabung rata-rata adalah bagian dari pendapatan rumah tangga yang dialokasikan pada tabungan. Ini dihitung dengan membagi tabungan terhadap pendapatan disposabel. Alasan menggunakan pendapatan disposabel karena ini mencerminkan uang rumah tangga yang tersedia untuk konsumsi atau tabungan.
Deskripsi tentang kecenderungan menabung rata-rata
Kita dapat menghitung angka kecenderungan menabung rata-rata dengan rumus berikut:
- APS = Tabungan / Pendapatan disposabel
Sebagai contoh, pendapatan disposabel sebuah rumah tangga adalah sebesar Rp10 juta, menghabiskan Rp6 juta untuk membeli barang dan jasa; dan sisanya ditabung (Rp4 juta). Dengan demikian, kecenderungan menabung rata-rata adalah 0,4 (= 4/10), yang berarti bahwa rumah tangga tersebut menabung 40% dari pendapatannya.
Dalam ekonomi, ada dua alokasi pendapatan disposabel: dikonsumsi atau ditabung. Oleh karena itu, kita dapat menghitung kecenderungan menabung rata-rata menggunakan rumus alternatif berikut:
APS = 1 – Kecenderungan mengkonsumsi rata-rata
Kecenderungan mengkonsumsi rata-rata adalah porsi pendapatan disposabel yang dihabiskan oleh rumah tangga untuk membeli barang dan jasa.
APS berbeda dari kecenderungan marginal menabung (marginal propensity to save). Yang terakhir mengacu pada tambahan pendapatan disposabel yang dihabiskan untuk ditabung.
APS cenderung bervariasi antar kelompok rumah tangga. Biasanya, rumah tangga berpenghasilan tinggi akan menabung lebih banyak daripada yang dihabiskan untuk konsumsi untuk barang dan jasa. Ini karena, dengan pendapatan saat ini, mereka telah mampu memenuhi sebagian besar barang yang mereka butuhkan.
Ini kontras dengan rumah tangga berpenghasilan rendah, yang mana akan cenderung menghabiskan sebagian besar pendapatannya untuk konsumsi.