Perusahaan-perusahaan yang sudah mapan seringkali memiliki keunggulan biaya yang tidak dapat ditiru oleh pendatang baru. Keunggulan tersebut tidak terkait sama sekali dengan ukuran bisnis ataupun skala ekonomis.
Keuntungan pertama dapat berasal dari teknologi produk eksklusif. Pemain mapan biasanya lebih banyak tahu tentang produk yang disukai pelanggan daripada pendatang baru. Mereka kemudian mengamankannya dengan melalui paten atau sejenisnya.
Keunggulan kedua berasal dari akses yang menguntungkan ke bahan baku. Perusahaan mapan mungkin telah mengunci sumber bahan baku pada harga yang lebih rendah daripada saat ini. Ini umum untuk industri pertambangan.
Pemain lama juga dapat memperoleh keunggulan dari lokasi yang menguntungkan. Misalnya dalam industri ritel, banyak pemain mapan telah memiliki lokasi strategis di tengah kota dan membeli lahan pada harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan harga saat ini.
Subsidi pemerintah adalah sumber keunggulan berikutnya. Subsidi memungkinkan pemain lama memiliki struktur biaya yang lebih murah. Ini dapat memberikan keuntungan yang bertahan lama bagi perusahaan mapan di beberapa bisnis seperti industri pupuk dan semen.
Faktor terakhir adalah kurva pembelajaran atau pengalaman. Dalam beberapa bisnis, ada kecenderungan biaya unit menurun karena perusahaan memperoleh pengalaman kumulatif yang lebih lama dalam memproduksi suatu produk. Biaya menurun karena pekerja meningkatkan metode mereka dan menjadi lebih efisien (kurva pembelajaran), peralatan dan proses khusus dikembangkan, perubahan desain produk membuat proses pembuatan menjadi lebih mudah, teknik pengukuran dan pengendalian operasi meningkat dan lain sebagainya. Sebaliknya, perusahaan yang baru mulai, tanpa pengalaman, akan memiliki biaya yang secara inheren lebih tinggi daripada perusahaan mapan.