
Klasifikasi ABC adalah sistem pengendalian persediaan yang mengklasifikasikan item berdasarkan total rupiah penjualan yang dihasilkan masing-masing atau berdasarkan beberapa kriteria lainnya. Sistem klasifikasi ini memungkinkan item krusial dalam persediaan untuk diberikan perhatian khusus. Disebut juga dengan metode ABC.
Dalam perencanaan kebutuhan bahan baku, peringkat digunakan untuk mengkategorikan persediaan berdasarkan nilai dampaknya, yaitu apakah produksi akan berhenti jika barang ini habis ataukah tidak.
Item dikategorikan menurut nilai penggunaannya, yaitu nilai individual mereka dikalikan dengan tingkat penggunaannya. Biasanya, aturan Pareto berlaku, sehingga sekitar 20% item menyumbang sekitar 80% dari nilai persediaan yang dimiliki. Item tersebut diklasifikasikan sebagai barang Kelas A.
Selanjutnya, kelas B mencakup 30% item yang mewakili 10% nilai berikutnya. Kelas C mencakup 50% sisanya, yang menyumbang 10% dari nilai.