Cross-cultural communication atau komunikasi lintas budaya adalah bentuk komunikasi yang melibatkan dua budaya yang berbeda. Jenis komunikasi ini telah menjadi perhatian yang semakin penting bagi bisnis yang terlibat dalam perdagangan internasional dan investasi lintas negara.
Idealnya adalah bisnis seharusnya memperhatikan dan memahami adat istiadat dan etika negara-negara lain di mana mereka berdagang atau berbisnis. Bagaimanapun, pemahaman tersebut menjadi salah satu kunci sukses dalam berbisnis di luar negeri. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika sekarang ini, banyak banyak perusahaan multinasional mencoba memahami perbedaan budaya dan bagaimana hal ini mempengaruhi cara bisnis dipraktekkan.
Efek globalisasi terhadap komunikasi lintas budaya
Dengan meningkatnya globalisasi dan perdagangan internasional, tidak dapat dihindari bahwa berbagai budaya akan bertemu, berkonflik, dan berbaur bersama. Orang-orang dari budaya yang berbeda merasa sulit untuk berkomunikasi tidak hanya karena hambatan bahasa, tetapi juga dipengaruhi oleh gaya budaya.
Meskipun bahasa Inggris telah menjadi bahasa bisnis yang dominan di dunia, berbicara bahasa asing tidak hanya akan bermanfaat dalam memahami lawan bicara, tetapi juga memperkuat hubungan bisnis yang positif.
Agar berhasil berkomunikasi dengan orang-orang dari budaya yang berbeda, penting untuk secara proaktif belajar bagaimana menghadapi perbedaan lintas budaya.
Cara terbaik untuk berkomunikasi adalah membangun kepercayaan dengan mitra bisnis. Kita dapat melakukan ini dengan meneliti perbedaan komunikasi lintas budaya dan menyadarinya sebelum pertemuan. Pendekatan proaktif ini menunjukkan kepada mitra kita bahwa kita berkomitmen dalam keberhasilan bersama.