Channel conflict atau konflik saluran adalah perselisihan atau ketidaksepakatan di antara perusahaan anggota dalam saluran distribusi tertentu mengenai peran dan tujuan distribusi.
Konflik saluran berpotensi terjadi pada titik mana saja dalam saluran distribusi. Misalnya, mungkin ada konflik tujuan atau peran di antara banyak perusahaan di tingkat distribusi yang sama, misalnya antara dua pengecer, atau pada tingkat saluran distribusi yang berbeda, misalnya antara grosir dan pengecer. Yang pertama dikenal dengan konflik horizontal sedangkan yang kedua dikenal dengan konflik vertikal.
Sumber konflik saluran
Konflik saluran horizontal dapat terjadi antar pengecer. Misalnya, ketika salah satu pengecer merasa ada pesaing lain yang bersaing terlalu ketat melalui penetapan harga atau menggunakan iklan untuk menyerang wilayah penjualan mereka. Konflik vertikal terjadi antara pengecer dan pemasok mereka ketika kedua pihak merasa didominasi oleh yang lain. Konflik dapat timbul ketika pabrikan membuat saluran baru.
Sumber umum lainnya konflik saluran adalah ketika saluran distribusi tradisional menjadi semakin ditantang oleh saluran distribusi alternatif yang baru. Contohnya adalah antara saluran online dan saluran konvensional. Konflik semacam itu mungkin akan mengganggu penjualan perusahaan. Oleh karena itu, konflik saluran perlu ditangani dengan cepat untuk menghindari kekecewaan dan ketidakpuasan dengan insentif untuk mendistribusikan penawaran perusahaan.
Dampak konflik saluran
Manajemen perlu menyadari bahwa konflik saluran tidak hanya dapat merusak sebagian sistem distribusi perusahaan tetapi juga terhadap sistem distribusi secara keseluruhan. Secara spesifik, konflik saluran dapat membahayakan distribusi penawaran perusahaan yang efektif dan efisien kepada pelanggan saat ini. Misalnya, pelanggan dapat bingung tentang apa yang diharapkan dalam hal pedoman pra-penjualan atau dukungan purna jual dari distributor yang berbeda dari produk perusahaan.