Contents
Apa itu: Pemasaran sosial (social marketing) memiliki tujuan sosial alih-alih keuntungan sebagaimana pemasaran komersial. Itu mengintegrasikan konsep pemasaran untuk mendorong perubahan perilaku demi manfaat dan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang. Tujuan semacam itu berbeda dengan pemasaran komersial, di mana upaya mengubah perilaku masyarakat untuk kepentingan pasar dan keuntungan bisnis.
Pentingnya pemasaran sosial
Meningkatnya permasalahan sosial dan lingkungan mendorong orang lebih peduli terhadap keberlangsungan kita di masa depan. Pemasaran komersial seringkali lebih mementingkan aspek keuntungan bisnis dan kepuasan konsumen. Dan, itu seringkali mengabaikan dampak negatif terhadap lingkungan atau sosial.
Pemasaran sosial mempertanyakan apakah konsep pemasaran komersial adalah filosofi yang tepat ketika kita menghadapi berbagai permasalahan seperti:
- Kerusakan lingkungan seperti polusi udara, limbah dan pemanasan global
- Penipisan sumber daya alam akibat perilaku eksploitatif
- Kelaparan dan kemiskinan
- Obesitas dan masalah kesehatan lainnya
- Akses rendah terhadap pendidikan, kesehatan dan layanan sosial lainnya
Permasalahan-permasalahan semacam itu kemudian memunculkan berbagai tekanan terhadap bisnis. Kita menuntut mereka untuk lebih meningkatkan kepedulian terhadap masalah sosial dan lingkungan, tidak hanya keuntungan.
Perusahaan kemudian memasukkan manusia dan planet sebagai tujuan mereka selain keuntungan (dikenal dengan triple bottom line). Mereka tidak hanya berpikir bagaimana memuaskan kebutuhan konsumen untuk saat ini tetapi juga bertindak dalam kepentingan terbaik konsumen dan masyarakat dalam jangka panjang.
Perbedaan antara pemasaran sosial dengan pemasaran komersial
Pemasaran komersial berfokus pada memuaskan konsumen dengan cara yang menguntungkan. Perusahaan menjual produk yang diinginkan dan dibutuhkan orang. Untuk mendukung keuntungan, mereka akan beroperasi secara efisien. Mereka harus melakukan semua itu secara lebih baik daripada pesaing mereka. Dengan begitu, mereka tidak hanya memiliki pelanggan yang loyal, tetapi juga struktur biaya yang lebih rendah.
Pemasaran komersial tidak berfokus pada etika pemasaran. Beberapa produk mungkin memiliki efek buruk buruk bagi kesehatan konsumen dalam jangka panjang. Ambil contoh makanan cepat saji. Perusahaan mengembangkan produk-produk seperti makanan cepat saji dengan cara yang sama dengan produk lainnya, baik dari sisi produk, harga maupun promosi. Tujuan akhirnya adalah menghasilkan lebih banyak penjualan alih-alih kebaikan terbaik konsumen.
Sementara itu, pemasaran sosial lebih mengedepankan pada perubahan perilaku untuk menghasilkan kebaikan bersama dalam jangka panjang. Di bidang kesehatan misalnya, itu mungkin mendorong orang untuk mengurangi konsumsi makanan cepat saji atau alkohol, meningkatkan konsumsi makanan organik dan mendorong gaya hidup sehat.
Contoh pemasaran sosial
Tujuan utama pemasaran sosial adalah mempengaruhi dan mengubah perilaku kita agar bermanfaat, baik secara sosial maupun terhadap lingkungan. Itu mempromosikan manfaat bersama bagi masyarakat dalam jangka panjang.
Ada beberapa contoh pemasaran sosial. Jenisnya tergantung pada aspek sosial yang ditargetkan, apakah itu terkait lingkungan, kesadaran sosial, atau kesehatan tubuh.
- Pengurangan produk yang tidak ramah lingkungan seperti kampanye anti minyak sawitdi Uni Eropa
- Kampanye anti tembakauuntuk mengurangi tingkat merokok
- Kampanye untuk mempromosikan pola makan sehat, misalnya untuk mengurangi konsumsi makanan cepat saji dan meningkatkan konsumsi makanan organik
- Kampanye untuk mengurangi perilaku mengemudi sambil mabuk
- Kampanye untuk meminimalkan perilaku anti-sosial
- Kampanye untuk mengurangi jejak karbon dan mempromosikan konservasi energi dengan menggunakan energi ramah lingkungan
Siapa yang menggunakannya
Kampanye biasanya berasal dari institusi nirlaba seperti:
- Pemerintah
- Badan amal
- Lembaga swadaya masyarakat
- Koperasi
- Lembaga adat
Perusahaan komersial juga mengadopsi konsep tersebut, meski lebih terbatas. Mereka biasanya lebih fokus pada aspek operasi. Misalnya, mereka meyakinkan masyarakat bahwa produk dan operasi mereka ramah lingkungan. Tesla adalah contoh bagus, di mana perusahaan mengembangkan kendaraan berbahan bakar energi berkelanjutan.
Dan, secara garis besar, bisnis kemudian mengembangkan tiga tujuan strategis: keuntungan, manusia, dan planet. Tujuan tersebut menunjukkan pentingnya bagi mereka untuk menyeimbangkan antara keuntungan dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Mereka tidak hanya memenuhi keinginan konsumen jangka pendek secara menguntungkan tetapi juga mempertimbangkan kesejahteraan jangka panjang.
Efek pemasaran sosial
Pemasaran sosial menggunakan strategi pemasaran komersial untuk mencapai perubahan sosial tertentu. Oleh karena itu, kita menganggapnya berhasil jika mencapai perubahan sosial yang diinginkan.
Itu biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama daripada pemasaran komersial, bahkan mungkin bertahun-tahun. Misalnya, kampanye anti merokok di Australia, yang mana diluncurkan pada tahun 1997, membutuhkan waktu 5 tahun untuk mengurangi jumlah perokok dewasa sebesar 3,7%.
Efek jangka panjang tersebut kontras dengan pemasaran komersial. Bisnis mungkin hanya membutuhkan beberapa hari untuk menarik konsumen dan mendorong mereka untuk membeli. Bahkan, konsumen seringkali bersedia mengantri untuk mendapatkan edisi terbaru dari produk yang dipromosikan.
Keuntungan pemasaran sosial
Pemasaran sosial memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Konsumen lebih suka membeli produk dari bisnis yang etis dan bertanggung jawab secara sosial. Tren semacam itu diperkirakan akan semakin populer seiring peningkatan kampanye dan keprihatinan terhadap masalah sosial dan lingkungan.
Keuntungan lainnya adalah harga premium. Perusahaan memanfaatkan upaya sosial dan lingkunganya menjadi nilai jual yang unik, yang mana memungkinkan mereka untuk menetapkan harga yang lebih tinggi. Ini mirip dengan strategi diferensiasi, di mana perusahaan menggunakan keunikan fitur atau kualitas produk sebagai nilai jual yang unik.