Kutukan pemenang atau winner’s curse terjadi ketika penawar membeli aset dengan harga lebih besar dari nilai yang akhirnya direalisasikan dari aset. Oleh karena itu, penawar cenderung terlalu berhati-hati dengan penawaran mereka dalam pelelangan seperti itu, yang dapat menyebabkan penjual mendapatkan harga yang relatif rendah untuk aset tersebut.
Misalnya, dalam penawaran umum perdana, peserta yang tidak mendapatkan informasi kemungkinan akan menerima penjatahan besar dari penerbitan dibandingkan dengan mereka yang terinformasi bahwa harga perdana terlalu mahal (overpriced).
Deskripsi tentang kutukan pemenang
Kutukan pemenang adalah kecenderungan tawaran tertinggi pada lelang melebihi nilai pasar sebenarnya dari item yang dilelang. Fenomena ini muncul ketika perkiraan penawar tentang nilai pasar sebenarnya dari barang yang dilelang tidak dapat diandalkan. Hal ini karena hasil dari informasi yang tidak lengkap dan ketika setiap penawar secara mandiri memperkirakan nilai item sebelum penawaran.
Dalam keadaan seperti itu, beberapa penawar akan meremehkan nilai item sedangkan yang lain akan menaksir terlalu tinggi nilainya. Sementara tawaran rata-rata untuk item yang dilelang sering kurang dari nilai pasar yang sebenarnya, mencerminkan keengganan risiko di antara penawa.
Secara umum, tingkat keparahan kutukan pemenang meningkat karena jumlah peserta lelang meningkat. Namun, ketika barang yang dilelang dicari untuk nilai privatnya, seperti halnya ketika seorang penawar menginginkan suatu benda seni untuk melengkapi koleksi seninya, kutukan pemenang tidak dikatakan berlaku karena penilaian pribadi lebih penting bagi penawar daripada penilaian pasar.