
Manajemen berbasis aktivitas (activity-based management atau ABM) adalah sebuah pendekatan kontrol manajemen yang berfokus pada biaya sumber daya dari aktivitas dan proses organisasi, dan peningkatan kualitas, profitabilitas, dan nilai pelanggan. Teknik ini mengidentifikasi semua kegiatan operasi utama, menentukan sumber daya yang dikonsumsi oleh setiap kegiatan dan penyebab penggunaan sumber daya, mengkategorikan kegiatan menjadi: menambah nilai atau layanan atau tidak menambah nilai, dan berupaya mengurangi atau menghilangkan kegiatan yang tidak menambah nilai.
Ada sejumlah alat utama yang digunakan dalam teknik ini, termasuk analisis biaya berbasis aktivitas (activity-based costing), biaya siklus hidup, analisis strategis, analisis nilai, dan penganggaran berbasis aktivitas.
Tujuan
Tujuan utama ABM adalah untuk menghasilkan sejumlah inisiatif perbaikan dan memberikan wawasan yang lebih jelas tentang profitabilitas produk, nilai pelanggan serta aktivitas yang diperlukan untuk menghasilkannya.
Cara kerja manajemen berbasis aktivitas
ABM melibatkan tim lintas departemen untuk dapat mengidentifikasi faktor-faktor utama yang mendorong konsumsi sumber daya, walau memang, untuk analisis spesifik seperti penetapan biaya berbasis aktivitas perusahaan akan banyak mengandalkan departemen keuangan.
Untuk melakukannya, tim mengidentifikasi semua kegiatan operasi utama. Kemudian mereka menentukan sumber daya yang dikonsumsi oleh setiap kegiatan dan penyebab penggunaan sumber daya.
Dari daftar kegiatan tersebut, mereka mengkategorikan kegiatan sebagai: kegiatan yang menambahkan nilai ke produk vs kegiatan tidak menambahkan nilai. Dari kategori tersebut, manajemen berusaha untuk mengurangi atau menghilangkan kegiatan yang tidak menambah nilai.