Boston Consulting Group mengembangkan Matriks Keuntungan atau Keunggulan (advantage matrix) pada tahun 1981. Mirip dengan matriks growth-share matrix, matriks ini juga mengelompokkan bisnis ke dalam empat kategori. Mereka adalah:
- Volume
- Stalemate
- Specialization
- Fragmented
Matriks ini mengambil dua variabel sebagai pembentuk, yakni ukuran potensial keunggulan kompetitif yang dapat dihasilkan (merepresentasikan skala ekonomi), dan jumlah cara di mana pesaing dapat menetapkan posisi kepemimpinan dalam suatu industry (mewakili diferensiasi).
- Volume. Di sisni, ada skala ekonomi yang cukup besar, tetapi sedikit peluang untuk diferensiasi. Ini adalah situasi klasik di mana bisnis berjuang untuk meraih skala ekonomi dengan menghasilkan lebih banyak volume dan mengedepankan kepemimpinan biaya.
- Stalemate. Tidak ada peluang skala ekonomi maupun diferensiasi. Sarana utama persaingan adalah mengurangi biaya produksi. Misalnya, untuk industri tekstil, karena pada karya pindah ke lokasi di mana biaya tenaga kerja lebih rendah.
- Specialization. Bisnis ini memperoleh manfaat dari skala ekonomi dan diferensiasi. Strategi utama adalah fokus dan kepemimpinan segmen.
- Fragmented. Bisnis ini memperoleh manfaat dari diferensiasi, tetapi sedikit dari skala ekonomi. Persaingan dapat diminimalkan dengan diferensiasi yang inovatif.