Dalam akuntansi, modal kerja didefinisikan sebagai selisih antara aset lancar dengan liabilitas lancar. Keduan akun tersaji dalam neraca keuangan perusahaan. Secara fisik, salah satu komponen modal kerja adalah persediaan.
Persediaan muncul karena ada beberapa barang yang belum diolah untuk menjadi barang jadi. Mereka dipertahankan sebagai penyangga untuk memenuhi kebutuhan produksi ketika ada peningkatan permintaan yang tiba-tiba. Atau, mereka muncul karena memang memerlukan waktu untuk diproses.
Selanjutnya, ketika barang telah jadi, tidak semuanya sampai ke tangan konsumen akhir. Beberapa diantaranya masih menunggu giliran untuk dikirim. Ini memunculkan persediaan.
Adanya persediaan memunculkan biaya. Ini juga potensial untuk mengalirkan manfaat ekonomi di masa mendatang. Alasan yang terakhir inilah yang mendasari kenapa persediaan dianggap sebagai bagian dari modal, yakni modal kerja.
Dalam kasus pertama, persediaan persediaan bahan baku dan barang setengah jadi diklasifikasikan sebagai bagian dari aset lancar karena ada harapan bahwa aset ini akan dikonsumsi untuk menghasilkan manfaat ekonomi dalam setahun.
Sementara itu, barang jadi juga dianggap sebagai bagian persediaan karena diharapkan dapat menghasilkan manfaat ekonomi dalam setahun. Dalam arti, perusahaan dapat menjual persediaan barang jadi untuk menghasilkan uang dan mencatatkan pendapatan.