Kegagalan bisnis mengacu pada perusahaan yang berhenti beroperasi setelah ketidakmampuannya untuk menghasilkan laba atau untuk mendatangkan pendapatan yang cukup untuk menutupi biayanya. Bisnis yang menguntungkan dapat gagal jika tidak menghasilkan arus kas yang memadai untuk memenuhi pengeluaran.
Secara umum, tingkat kegagalan bisnis tertinggi adalah di antara bisnis baru (start-up). Kegagalan start-up tidak hanya merugikan pemiliknya, tetapi juga para investor. Bahkan, menurut studi dosen senior Harvard Business School Shikhar Ghosh, sebanyak 75% perusahaan yang didukung pemodal ventura tidak pernah mengembalikan uang tunai kepada investor.
Ada berbagai alasan mengapa start-up seringkali gagal, diantaranya karena optimisme yang berlebihan dalam rencana bisnis, persaingan ketat dan respon kompetitor sering agresif, manajemen mungkin kurang pengalaman, permintaan tidak berkesinambungan, model bisnis yang cepat usang, riset pasar yang buruk & rencana yang tidak realistis, kegagalan eksekusi ide, kegagalan mengelola arus kas, dan perubahan lingkungan bisnis.