
Labor mobility atau mobilitas tenaga kerja adalah ukuran seberapa mudah pekerja untuk beralih pekerjaan. Mobilitas mungkin terkait dengan pekerjaan yang berbeda (mobilitas vertikal), atau pekerjaan yang sama di lokasi yang berbeda (mobilitas horizontal).
Ini adalah faktor penting dalam studi ilmu ekonomi. Hal ini karena mobilitas adalah salah salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi.
Mobilitas geografis
Mobilitas geografis merujuk pada kemudahan pekerja untuk beralih ke lokasi atau wilayah yang berbeda. Wilayah tersebut saat merujuk area yang masih dalam satu kabupaten, provinsi, negara atau bahkan negara.
Mobilitas geografis dapat melibatkan pergerakan faktor lintas industri dalam wilayah yang berbeda, seperti ketika seorang pekerja meninggalkan pekerjaan di sebuah perusahaan tekstil di Semarang dan mulai bekerja di sebuah pabrik mobil di Bekasi.
Selanjutnya, mobilitas juga dapat melibatkan pergerakan faktor antar negara baik di dalam industri atau lintas industri, seperti ketika seorang pekerja pertanian bermigrasi ke negara lain atau ketika sebuah pabrik dipindahkan ke luar negeri.
Mobilitas geografis dipengaruhi oleh hal-hal seperti ikatan keluarga, jaringan transportasi, kualifikasi yang dapat ditransfer dan bahasa. Faktor lainnya adalah masalah keluarga pekerja, seperti pendidikan anak atau pekerjaan pasangan.
Mobilitas vertikal Vs. mobilitas horizontal
Perpindahan tenaga kerja dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain dalam tingkatan yang sama disebut mobilitas horizontal. Misalnya account officer bank berpindah ke account officer bank lainnya.
Sementara itu, berpindah dari satu tingkatan ke tingkatan lainnya dinamakan mobilitas vertikal. Contohnya adalah seorang asisten manajer bank ingin berpindah ke pekerjaan sebagai manajer bank.