Secara singkat
- Ilmu ekonomi menjelaskan fenomena sehari-hari kita, tentang pilihan, pasar, dan perekonomian.
- Fenomena ekonomi kompleks, membutuhkan asumsi dan model untuk menjelaskannya.
- Mikroekonomi dan makroekonomi adalah cabang utama ilmu ekonomi, masing-masing fokus pada pelaku ekonomi individu dan agregat.
Apa itu ilmu ekonomi?
Ilmu sosial tidak hanya ilmu politik, psikologi, sosiologi, antropologi, dan sejarah. Ilmu ekonomi juga termasuk ilmu sosial.
Ilmu ekonomi (economics) adalah ilmu sosial berurusan dengan kelangkaan dan pilihan. Itu mempelajari manusia dan perilakunya. Fokusnya adalah bagaimana mereka mengalokasikan sumber daya untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
Ilmu ekonomi adalah disiplin ilmu sosial yang penting. Belajar tentang ekonomi bukan berarti anda harus menjadi seorang ekonom. Dengan mempelajarinya, Anda akan tahu fenomena sehari-hari di sekitar anda. Misalnya, apa yang terjadi dengan lapangan kerja jika pemerintah menaikkan pajak? Anda juga akan tahu kapan Anda harus menabung lebih banyak daripada yang dikonsumsi?
Jika anda adalah seorang pemilik bisnis, pengetahuan ekonomi penting dalam membuat keputusan. Apa yang terjadi dengan permintaan produk anda jika anda menaikkan harga jual? Seberapa sensitif pelanggan anda akan menanggapinya? Berapa banyak Anda harus menjual produk untuk mendapat untung? Pada berapa harganya?
Panduan Memahami Ilmu Ekonomi
Apa saja konsep dasar dalam ilmu ekonomi?
Asumsi ceteris paribus
Dalam mempelajari fenomena ekonomi, ekonom juga menerapkan metode ilmiah sosial. Mereka mengkombinasikan teori, alat, dan teknik, untuk menganalisis data kualitatif atau kuantitatif.
Model ekonomi dapat berupa persamaan matematis atau kurva. Mereka biasanya lebih sederhana daripada dalam situasi riil.
Karena perilaku manusia kompleks, mereka menggunakan asumsi ceteris paribus ketika mengembangkan model. Mereka mengasumsikan faktor-faktor lain di luar yang sedang diteliti adalah konstan atau tidak berubah. Itu penting karena mereka tidak dapat memasukkan semua variabel ke dalam model.
Ekonomi positif vs ekonomi normatif
Dalam menganalisis fenomena ekonomi, ekonom juga tergantung pada pendekatan ekonomi positif dan ekonomi normatif. Ekonomi positif menyangkut apa yang telah, sedang atau akan terjadi. Itu menjelaskan hubungan sebab dan akibat, berdasarkan teori dan dapat diuji dengan melihat data. Misalnya, jika suku bunga naik, permintaan agregat akan turun. Itu adalah pernyataan positif dan dapat dibuktikan dengan menggunakan data dan teori.
Sementara itu, ekonomi normatif adalah tentang apa yang seharusnya. Itu melibatkan penilaian nilai (value judgement) tentang apa yang baik dan apa yang buruk. Itu membuat resep tentang cara ekonomi harus bekerja. Pernyataan normatif sering menyertakan kata-kata seperti “harus” atau “seharusnya”. Misalnya, pertumbuhan ekonomi global seharusnya meningkat hingga 6% paska COVID-19.
Kebutuhan, keinginan, dan kelangkaan
Dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan, kita menghadapi kelangkaan. Mengapa? Kita memiliki sumber daya yang terbatas. Sedangkan, kebutuhan dan keinginan kita tidak terbatas. Itu berarti, kita tidak dapat menggunakan sumber daya yang ada untuk memenuhi semua kebutuhan dan keinginan kita.
Kebutuhan sangat penting bagi kita. Makanan dan minuman adalah contohnya. Anda tidak bisa hidup tanpa keduanya.
Sedangkan, keinginan mewakili kebutuhan yang tidak esensial. Itu seringkali tidak terbatas. Misalnya, anda saat ini telah memiliki mobil, tapi anda mungkin juga menginginkan jet pribadi. Atau, anda mungkin juga ingin membeli rumah meski saat ini anda belum memiliki uang yang cukup.
Sumber daya
Sumber daya mewakili input untuk produksi barang dan jasa. Itu juga sering kita sebut dengan faktor produksi. Ekonom membaginya menjadi empat kategori:
- Tanah mewakili berbagai sumber daya alam yang tersedia di bumi, di darat, di bawah tanah, di atas tanah, atau di laut. Itu termasuk minyak, air, kayu dan mineral logam.
- Tenaga kerja mewakili upaya fisik dan mental dari seorang individu. Mereka dipekerjakan untuk membantu memproduksi barang atau jasa.
- Modal adalah alat buatan manusia, digunakan untuk membantu proses produksi. Mereka termasuk mesin, peralatan dan bangunan. Itu mengecualikan modal keuangan seperti uang karena tidak berkontribusi langsung pada proses produksi.
- Kewirausahaan adalah tentang mengambil risiko untuk mendirikan bisnis untuk menghasilkan barang dan jasa. Pengusaha menggabungkan ketiga faktor lainnya, berharap memperoleh keuntungan.
Masing-masing pemasok sumber daya tersebut memperoleh kompensasi. Sewa dan upah adalah kompensasi untuk tanah dan tenaga kerja. Sedangkan, untuk modal dan kewirausahaan, pemasok memperoleh bunga dan laba. Penjumlahan keempatnya kita sebut sebagai pendapatan faktor (factor income). Secara agregat, mereka membentuk pendapatan nasional.
Alokasi sumber daya dan sistem ekonomi
Karena langka, kita harus mengalokasikan sumber daya pada penggunaan terbaiknya. Itu membutuhkan pilihan dan melibatkan biaya peluang. Kita harus membuat pilihan dan menjawab tiga pertanyaan dasar ekonomi:
- Barang dan jasa apa yang diproduksi?
- Bagaimana memproduksi?
- Untuk siapa produksi?
Setiap keputusan untuk menjawab tiga pertanyaan diatas memunculkan biaya peluang. Jika kita telah memilih sesuatu, kita melepaskan alternatifnya.
Cara kita mengalokasikan sumber daya juga tergantung pada sistem ekonomi apa yang kita adopsi. Itu menjawab pertanyaan tentang siapa yang seharusnya mengalokasikan sumber daya? Sejauh mana pemerintah dan swasta harus campur tangan?
Sistem yang dipilih pada akhirnya dapat berdampak pada efisiensi ekonomi dan kesejahteraan. Itu mengkoordinasikan pilihan tentang produksi dan konsumsi.
Kita mengenal tiga sistem utama:
- Ekonomi pasar bebas
- Ekonomi komando
- Ekonomi campuran
Di ekonomi pasar bebas, sektor swasta berperan besar dalam mengalokasikan sumber daya. Hak milik menciptakan insentif bagi sektor swasta untuk menghasilkan hal-hal yang bernilai dan menggunakan sumber daya sebaik mungkin.
Sebaliknya, insentif semacam itu tidak ada di bawah ekonomi komando. Pemerintah menentukan semuanya. Produsen tidak dapat menetapkan harga mereka sendiri untuk memaksimalkan keuntungan. Swasta tidak dapat beroperasi dan mekanisme pasar tidak dapat bekerja untuk mengalokasikan sumber daya secara efisien.
Pilihan rasional dan analisis marginal
Ekonom mengasumsikan individu adalah rasional. Kita mempertimbangkan biaya, baik implisit maupun eksplisit, dalam setiap keputusan yang kita ambil. Kemudian, kita membandingkannya dengan manfaatnya. Itulah apa yang kita sebut dengan analisis marginal.
Pilihan terbaik adalah ketika selisih antara manfaat total dan biaya total adalah maksimal. Atau, dengan kata lain, manfaat marginal sama dengan biaya marginal.
Membandingkan manfaat marjinal dengan biaya marginal membantu kita untuk mengambil keputusan yang tepat. Dengan itu, kita dapat memutuskan apakah perlu menambah, mengurangi, atau mempertahankan tingkat konsumsi (produksi) saat ini.
Pilihan konsumen
Konsumen ingin memaksimalkan kepuasannya dalam mengkonsumsi barang dan jasa. Tapi, mereka menghadapi batasan. Mereka memiliki sumber daya terbatas. Mereka tidak memiliki pendapatan yang cukup untuk membeli semua barang dan jasa yang mereka inginkan. Jadi, mereka harus membuat pilihan.
Sebagaimana saya katakan, ekonom mengasumsikan konsumen adalah rasional. Untuk menjelaskan bagaimana mereka berperilaku, mereka mengenalkan teori pilihan konsumen. Itu membahas tentang bagaimana konsumen membuat pilihan untuk memaksimalkan utilitas totalnya. Utilitas mewakili kepuasan personal yang diperoleh dari mengkonsumsi barang dan jasa.
Jika sumber daya (uang) tidak terbatas, konsumen tentu menginginkan banyak barang dan jasa. Tapi, karena terbatas, mereka tidak dapat membeli semua barang dan jasa yang mereka sukai. Ketika membeli, mereka harus mempertimbangkan pendapatan mereka.
Akhirnya, untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan, mereka harus selektif. Mereka memilih berbagai kombinasi barang dan jasa terbaik, disesuaikan dengan anggaran yang tersedia.
Biasanya, ekonom akan menyederhanakan jumlah barang yang dipilih menjadi hanya dua barang. Konsumen memilih berbagai kombinasi dari dua barang tersebut (disebut bundel konsumsi). Kombinasi-kombinasi yang memberikan total utilitas yang setara membentuk kurva indiferen.
Sementara itu, pendapatan mereka mewakili garis anggaran (kendala anggaran). Pilihan optimal jika mereka mendapatkan kombinasi barang terbaik dan sesuai dengan anggaran. Atau, dengan kata lain, mereka mendapatkan kepuasan maksimal dan sesuai uang di kantong. Itulah yang kita sebut dengan ekuilibrium konsumen. Dalam grafik, itu terjadi ketika kurva indiferen dan garis anggaran beririsan.
Kurva Kemungkinan Produksi
Kurva kemungkinan produksi adalah contoh model tentang bagaimana produsen menghadapi trade-offs dalam mengalokasikan sumber daya. Mereka tidak dapat memproduksi semua barang yang disukai pasar. Mereka harus memilih barang mana yang harus diproduksi, mempertimbangkan sumber daya, teknologi dan teknik produksi yang ada.
Sekali lagi, untuk mempermudah penjelasan, ekonom menggunakan dua produk. Titik-titik di sepanjang kurva menunjukkan kombinasi kuantitas dua produk yang optimal dapat bisnis produksi. Trade-off terjadi karena jika mereka memproduksi produk pertama lebih banyak, produk kedua harus lebih sedikit dan sebaliknya.
Apakah bisnis tidak dapat memproduksi keduanya lebih banyak? Jawabannya, bisa. Tapi, sekali lagi, itu tergantung pada sumber daya dan teknologi yang tersedia. Jika mereka memiliki sumber daya lebih banyak atau teknologi yang efisien, mereka dapat melakukannya.
Jika itu terjadi, kurva kemungkinan produksi akan bergeser ke luar. Dan, jika dikaitkan dengan perekonomian secara keseluruhan, pergeseran tersebut mengindikasikan perekonomian tumbuh.
Efisiensi
Efisiensi adalah tentang seberapa baik kita menggunakan sumber daya pada potensi maksimalnya. Karena langka, tentu saja, kita harus mengalokasikan sumber daya secara efisien. Seberapa efisien kita telah melakukannya, ada dua konsep efisien dalam ilmu ekonomi:
- Efisiensi alokatif (allocative efficiency) – ketika harga sama dengan biaya marjinal. Konsumen dan produsen mendapatkan manfaat yang maksimal. Itu adalah ekuilibrium di bawah persaingan sempurna, di mana total kesejahteraan atau surplus ekonomi di maksimalkan.
- Efisiensi produktif (productive efficiency) – memproduksi barang paling murah. Itu tercapai ketika produksi berada pada biaya total rata-rata minimum.
Pasar
Pasar adalah tempat di mana penjual dan pembeli bertransaksi. Itu bisa merujuk pada lokasi fisik atau virtual. Itu juga bisa:
- Pasar faktor (factor market)
- Pasar produk (product market)
- Pasar keuangan (financial market)
Pasar faktor mentransaksikan input produksi – dan karena itu, kita juga menyebutnya pasar input. Contohnya adalah pasar tenaga kerja. Di pasar ini, bisnis membeli dari rumah tangga dan mengubah jasa tersebut menjadi produk. Rumah tangga menggunakan pendapatannya untuk membeli barang dan jasa di pasar produk.
Pasar produk mentransaksikan output bisnis. Itu bisa jadi pasar barang tahan lama, pasar barang tidak tahan lama atau jasa. Di pasar ini, bisnis dan rumah tangga bertindak sebagai pembeli. Bisnis membeli barang dan jasa untuk input dalam memproduksi barang dan jasa lainnya. Sedangkan, rumah tangga membeli barang dan jasa akhir.
Selanjutnya, di pasar keuangan, pasokan dan permintaan uang bertemu. Jika produk adalah modal keuangan jangka panjang, seperti saham dan obligasi, itu kita sebut sebagai pasar modal. Sedangkan, jika instrumen keuangan jangka pendek, kita menyebutnya pasar uang.
Pasar keuangan semakin strategis di perekonomian modern. Di sini, perusahaan mengumpulkan dana untuk memperluas bisnis. Sementara itu, rumah tangga, sumber utama dana pinjaman di pasar ini, dapat menghasilkan lebih banyak uang.
Barang dan jasa
Dalam ekonomi, anda mungkin akan menemukan berbagai istilah barang berikut:
- Barang gratis (free goods). Mereka adalah tanpa kelangkaan karena tersedia tidak terbatas. Dan, karena itu, mereka tidak memiliki harga. Udara segar adalah contoh bagus. Konsumsi mereka tidak melibatkan biaya peluang.
- Barang ekonomi (economics goods). Mereka langka dan konsumsi mereka melibatkan biaya peluang. Barang konsumsi dan barang modal adalah contohnya.
Klasifikasi lainnya adalah berdasarkan apakah barang bersifat rivalrous and excludable atau tidak? Rivalrous menunjukkan konsumsi mereka oleh seseorang mengurangi ketersediaanya bagi yang lain. Sedangkan, excludable menunjukkan produsen dapat mencegah non-pembayar dari mendapatkan barang. Jika kita buatkan dalam sebuah matriks, klasifikasi ini menghasilkan empat kategori berikut:
Excludable | Nonexcludable | |
Rivalrous | Private goods | Common goods |
Nonrivalrous | Club goods | Public goods |
- Barang pribadi (private goods). Sekali dikonsumsi, ketersediaan mereka berkurang. Selain itu, produsen dapat mencegah non-pembayar dari mengkonsumsi mereka dengan mengenakan harga. Sebagian besar barang adalah masuk dalam kategori ini.
- Barang umum (common goods). Sekali dikonsumsi, ketersediaan mereka juga berkurang. Tapi, kita tidak dapat mencegah orang lain dari mengkonsumsi mereka. Contohnya adalah kayu di hutan dan ikan di laut. Eksploitasi mereka dapat memunculkan tragedy of the commons.
- Barang klub (club goods). Mereka bersifat non-rivalrous dan excludable. Contohnya adalah bioskop dan TV kabel. Ketika anda membeli tiket bioskop di suatu lokasi, orang lain juga dapat melakukannya. Tapi, untuk itu, anda harus membayar.
- Barang publik (public goods). Konsumsi mereka tidak mengurangi ketersediaannya bagi orang lain. Dan, perusahaan tidak dapat mencegah non-pembayar dari menggunakan mereka. Contohnya adalah pertahanan nasional, dan lampu jalan.
Sektor Ekonomi
Perekonomian melibatkan berbagai aktivitas dan pelaku ekonomi. Mereka dapat dikelompokkan menjadi beberapa sektor ekonomi dengan beberapa cara. Misalnya, ekonom mengklasifikasikan mereka sebagai:
- Sektor primer melibatkan ekstraksi sumber daya alam dan menghasilkan bahan baku. Itu mencakup sektor seperti pertanian, perikanan, kehutanan, dan pertambangan
- Sektor sekunder melibatkan konversi sumber daya alam menjadi barang. Itu termasuk manufaktur dan konstruksi
- Sektor tersier melibatkan produksi jasa. Contohnya adalah jasa keuangan, perdagangan, transportasi dan pariwisata
- Sektor kuarterner juga menawarkan jasa. Hanya saja, itu melibatkan jasa berbasis pengetahuan seperti teknologi, layanan informasi, dan pendidikan.
Selanjutnya, dalam makroekonomi, ekonom mengelompokkan pelaku ekonomi menjadi empat sektor:
- Sektor rumah tangga terdiri dari berbagai individu.
- Sektor bisnis mencakup berbagai berbagai bisnis, baik berbadan hukum atau tidak berbadan hukum.
- Sektor pemerintah mencakup berbagai institusi pemerintah seperti pemerintah nasional, daerah, dan lembaga pemerintah.
- Sektor eksternal terdiri dari tiga sektor lainnya tapi berada di luar negeri.
Atau, di bawah klasifikasi dua kelompok, sektor ekonomi terdiri dari:
- Sektor swasta, terdiri dari berbagai rumah tangga dan bisnis. Peran mereka signifikan dibawah perekonomian pasar bebas.
- Sektor publik, terdiri dari sektor pemerintah plus badan usaha yang dimiliki pemerintah. Peran mereka signifikan di bawah perekonomian komando.
Keunggulan komparatif dan keunggulan absolut
Dua teori dasar untuk mengawali topik perdagangan internasional: keunggulan absolut dan keunggulan komparatif. Sebuah negara seharusnya fokus pada produk di mana mereka memiliki keunggulan. Untuk produk lainnya, mereka dapat membelinya dari negara lain.
Keunggulan absolut mendasarkan idenya pada biaya produksi. Secara spesifik, sebuah negara memperoleh keunggulan ketika dapat memproduksi barang dan jasa pada biaya yang lebih rendah daripada yang lain.
Sementara itu, keunggulan komparatif mendasarkan penjelasannya pada biaya peluang. Masing-masing negara memiliki factor endowments dan kemajuan teknologi yang berbeda. Kedua faktor berkontribusi dalam menjelaskan keunggulan komparatif di masing-masing negara.
Konsep lain terkait dengan keduanya adalah tentang spesialisasi. Karena sebuah negara tidak dapat memproduksi semua barang yang dibutuhkan warganya, mereka harus harus berdagang dengan negara lain. Ketika negara setiap negara berspesialisasi, ada keuntungan dari perdagangan. Mereka dapat memperoleh lebih banyak pilihan daripada yang bisa mereka dapatkan dengan menjadi self-sufficient.
Pertumbuhan ekonomi vs. pembangunan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah tentang bagaimana output perekonomian tumbuh dari waktu ke waktu. Dengan lebih banyak output, kita dapat menikmati berbagai barang dan jasa. Kita dapat memenuhi berbagai kebutuhan dan keinginan kita. Perekonomian juga menyediakan lebih banyak pekerjaan dan pendapatan. Akhirnya, itu mengarah pada pendapatan per kapita yang tinggi.
Tapi, mengapa meski pendapatan per kapita tinggi, kemiskinan masih tetap ada? Mengapa di beberapa negara, pemerintah harus menyediakan asuransi kesehatan untuk warga yang miskin?
Pertanyaan-pertanyaan seperti itu kemudian memunculkan disiplin ilmu ekonomi lainnya, ekonomi pembangunan. Itu membahas tidak hanya tentang bagaimana menumbuhkan perekonomian. Tetapi, itu juga membahas bagaimana pertumbuhan ekonomi berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat.
Pembangunan ekonomi adalah tentang meningkatkan pendapatan penduduk dengan mempertimbangkan faktor seperti pendidikan dan kesehatan. Untuk mengukur kemajuan pembangunan di sebuah negara, ekonom merumuskan Indeks Pembangunan Manusia.
Topik penting lainnya adalah pembangunan berkelanjutan. Itu adalah tentang bagaimana ekonomi berkembang tanpa mengorbankan kebutuhan generasi mendatang. Meningkatnya kerusakan lingkungan di sekitar kita mengingatkan kita akan hal itu.
Apa saja dua cabang penting ilmu ekonomi?
Secara garis besar, ilmu ekonomi terbagi ke dalam dua cabang utama: mikroekonomi dan makroekonomi. Dalam membahas keduanya, ekonom biasanya mengawalinya dengan membahas konsep dasar ilmu ekonomi. Mereka membahas tentang mengapa ilmu ekonomi muncul? Apa saja asumsi-asumsi yang mereka gunakan? Itu menjadi landasan untuk menjelaskan konsep-konsep di dua cabang tersebut.
Selain keduanya, ada berbagai cabang dari ilmu ekonomi:
- Ekonomi perilaku (behavioral economics)
- Ekonomi bisnis (business economics)
- Ekonomi pembangunan (development economics)
- Ekonomi keuangan (financial economics)
- Ekonomi industrial (industrial economics)
- Ekonomi internasional (international economics)
- Ekonomi manajerial (managerial economics)
- Ekonometrik (econometrics)
- Ekonomi perkotaaan (urban economics)
Mikroekonomi
Mikroekonomi berfokus pada konsumen dan bisnis secara individu. Itu menjawab pertanyaan seperti apa tujuan konsumen membeli barang? Apa tujuan produsen memproduksi barang? Dan bagaimana mereka membuat keputusan untuk memaksimalkan tujuan mereka masing-masing?
Kemudian, anda juga akan belajar tentang bagaimana konsumen dan produsen berinteraksi di pasar. Konsumen mewakili permintaan dan produsen mewakili penawaran. Keduanya bertindak untuk kepentingan terbaik masing-masing. Jika keduanya menyepakati harga dan kuantitas terbaik, itu menghasilkan ekuilibrium. Itu adalah hasil terbaik bagi keduanya.
Permintaan dan penawaran akan menyesuaikan kondisi pasar. Jika harga naik, konsumen menurunkan permintaan. Penurunan permintaan mengancam pendapatan produsen. Akhirnya, mereka menurunkan harga. Itulah mekanisme pasar, sistem di mana permintaan-penawaran akan bekerja untuk menuju ekuilibrium.
Mekanisme semacam itu penting untuk mengalokasikan sumber daya secara efisien. Tapi, itu hanya terjadi dalam kondisi ideal, ketika pasar beroperasi di bawah persaingan sempurna. Di pasar lainnya, mekanisme pasar tersebut tidak selalu bekerja. Mungkin ada intervensi eksternal yang menyebabkan disequilibrium, yang mana mengarah pada kegagalan pasar.
Makroekonomi
Makroekonomi berkonsentrasi pada perekonomian secara keseluruhan. Anda akan menemukan topik-topik seperti pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, inflasi dan nilai tukar di sini. Ekonom juga membahas tentang bagaimana ekonomi dapat mempengaruhi variable-variabel tersebut.
Anda juga akan mempelajari tentang permintaan, penawaran, dan ekuilibrium. Tapi, mereka berbeda dari yang anda pelajari di mikroekonomi.
Makroekonomi mempelajari pelaku ekonomi, barang, jasa, dan harga secara agregat, bukan secara individu. Ekonom membagi pelaku ekonomi menjadi empat sektor makroekonomi: rumah tangga, bisnis, pemerintah dan asing. Pengeluaran keempat sektor untuk barang dan jasa mewakili permintaan di dalam perekonomian. Kemudian, ekonom secara spesifik menggunakan istilah “permintaan agregat” untuk mewakilinya.
Kurva permintaan agregat miring ke bawah, mirip dalam mikroekonomi. Tapi, alasan kemiringan bukan karena utilitas marginal yang berkurang. Itu terjadi karena efek kekayaan riil, efek suku bunga, dan efek nilai tukar.
Sementara itu, untuk penawaran, mereka menggunakan istilah penawaran agregat. Itu adalah jumlah seluruh barang dan jasa yang diproduksi di dalam perekonomian. Itu terbagi menjadi dua: penawaran agregat jangka pendek dan jangka panjang. Harap anda ingat. Istilah jangka pendek dan jangka panjang di sini juga berbeda dari yang anda temukan di mikroekonomi.
Selanjutnya, di dalam makroekonomi, ekuilibrium terbagi menjadi dua: jangka pendek dan jangka panjang. Short-run equilibrium is reached when the aggregate demand curve intersects with the short-run aggregate supply curve. Itu menghasilkan output (diukur dari PDB riil) dan tingkat harga aktual. Itu mungkin berada tepat pada kurva penawaran agregat jangka panjang, yang mana berarti PDB riil sama dengan PDB potensial.
Tapi, seringkali, equilibrium jangka pendek berfluktuasi di sekitar PDB potensial. Itu membentuk apa yang kita sebut siklus bisnis. Selama siklus, PDB riil naik dan turun, membentuk dua fase utama: ekspansi dan kontraksi. Diantara dua fase tersebut, ada titik tertinggi (puncak) dan terendah (palung). Fluktuasi tersebut juga mempengaruhi variabel ekonomi lainnya seperti inflasi dan pengangguran.
Selanjutnya, dalam makroekonomi, anda juga akan menemukan topik tentang uang. Itu ada di topik tentang moneter. Bagaimana jumlah uang beredar berdampak pada suku bunga dan aktivitas ekonomi? Anda akan menemukan jawabannya di bagian ini.
Topik selanjutnya adalah tentang perekonomian secara global. Interaksi antar pelaku ekonomi tidak hanya berlangsung di dalam negeri, tapi juga dengan pelaku ekonomi di luar negeri. Mereka mungkin mentransaksikan barang dan jasa (perdagangan internasional). Atau, mereka berinvestasi di luar negeri. Beberapa perusahaan mungkin mengakuisisi perusahaan di luar negeri. Atau, investor domestik membeli saham dan surat utang di pasar luar negeri.
Transaksi-transaksi semacam itu tercatat dalam neraca pembayaran. Transaksi melibatkan dua mata uang berbeda. Sehingga, pada akhirnya, itu juga mempengaruhi nilai tukar.
Perdagangan dan investasi tidak selalu berjalan dengan lancar. Beberapa negara mungkin mengadopsi kebijakan proteksi perdagangan dan kontrol arus modal. Untuk mengurangi restriksi semacam itu, mereka akhirnya membuat perjanjian dan mulai mengintegrasikan perekonomian mereka.